Aep Saepulrohman - Pembina lembaga pendidikan Pondok Pesantren Attauhidiyah Shohibul Masyhad, Kec. Kedungwaringin, Kabupaten Bekasi :
"Dari sekian banyak persoalan yang ada namun belum tertangani, maka Penjabat Bupati Bekaai harus jeli menginventarisasi permasalahan dengan prioritas penyelesaian hal yang terpenting dahulu. Selain fokus pada penanganan Pandemi Covid 19, Penjabat Bupati Bekaai juga harus perhatian untuk segera menyelesaikan :
1. Raperda Lahan Pertanian dan Pangan Berkelanjutan (LP2B) yang pernah dibahas harus segera di goalka, karena jumlah luas lahan pertaninan yang kian menyusut beralih fungsi.
2. Raperda RDTR turunan dari RTRW lebih detail dan mengunci, hingga saat ini nasibnya tidak jelas, harus ditindaklanjuti untuk menjadi perda, sehingga payung hukum jelas.
3. Bekasi saat ini DARURAT SAMPAH, maka harus dibuat Perda tentang sampah, didalamnya ada sangsi tegas bukan hanya denda bagi pelanggar namun juga sanksi Pidana. Volume sampah di Kabupaten Bekasi sudah memasuki kategori darurat, dalam satu hari sampah di Kabupaten Bekasi mencapai sekitar 2.200 ton perhari , namun pemerintah daerah hanya mampu mengangkut 800 ton perhari,
Lalu sisa sampah lainnya kemana? Di sungai? Di jalan? Atau dimana? Ini yang harus menjadi perhatian untuk ada solusinya.
4. Diperlukan adanya Revitalisasi 6 pasar dari 12 pasar yang ada di Kab.Bekasi. Di tahun 2014 pernah dilakukan lelang namun stagnan tanpa suatu kejelasan. Kondisinya sangat memprihatikan karena kumuh, becek hingga kerap direndam banjir.
Sudah tiga Bupati belum ada yang mampu untuk melakukan revitalisasi pasar tersebut, bagaimanapun pasar merupakan motor dari perekonomian suatu daerah. Keenam pasar yang membutuhkan revitalisasi ini yaitu : Pasar Induk Cibitung, Pasar Tarumajaya, Pasar Baru Cikarang, Pasar Sukatani, Pasar Babelan dan Pasar Kedunggede.
Sebenarnya tahapan revitalisasi itu telah dilaksanakan sejak beberapa tahun lalu melalui lelang. Tapi, ironisnya, hasil lelang tak kunjung ditindaklanjuti sehingga revitalisasi itu tak pernah terealisasi. Contohnya Pasar Sukatani yang sejak 2014 telah dilelang dan didapat pemenang tendernya tapi hingga kini pasar tak pernah dibangun, tidak ada tindaklanjutnya hingga kini.
5. Diperlukan ketegasan sikap dari Pemkab Bekasi dalam hal penanganan Pembuangan limbah cair B3 yang sembarangan, bahkan terkesan disengaja oleh pihak perusahaan nakal. Limbah cair B3 tersebut banyak yang dibuang ke aliran sungai. Gugat ke pengadilan perusahaan yg membuang limbah B3 ke badan sungai. Lakukan penutupan bagi perusahaan yang terbukti melakukannya.
H. Wirya - Wakil Ketua Umum PERSIKASI :
"Dalam sebulan ini belum ada yg dirasakan oleh masyarakat. Saya rasa mungkin karena baru satu bulan.
H. Daris - Tokoh Masyarakat :
"Ada juga nilai lebihnya. Mampu membaca masalah Arjen dan dilakukan.
Rozi - Pengurus KADIN Kabupaten :
1. Sangat tertutup terhadap informasi publik khususnya dalam hal pengelolaan anggaran refocusing dari kegiatan dan program SKPD
2. Terlalu banyak pencitraan dan retorika dari pada kerja nyata.
3. Kekosongan jabatan pada Sekda, SKPD, dan BUMD sepertinya sengaja dibiarkan sehingga penerbitan kebijakan oleh Plt pejabat yang diberikan tugas tidak memiliki kepastian hukum yang mengikat.
Uryan - Generasi Profesional :
"Sebaiknya Penjabat Bupati Bekasi segera membereskan persoalan kekosongan pejabat di Kabupaten Bekasi dan memaksimalkan pelayanan dalam penyerapan anggaran APBD Kabupaten Bekasi".
Hendro - Ketua LSM PENJARA :
"Dani Ramdan terlalu over acting, wajar saja beliau bekerja di Kabupaten Bekasi karena tugas. Buat saya masih nol terlalu banyak over acting"
H. Yaman Edi Bair - Tokoh Masyarakat :
"Harapan saya sebagai masyarakat Kabupaten Bekasi, bahwa apa yang telah menjadi program kerja Bupati terdahulu dapat dilanjutkan sebagai program kerja yang tidak bisa dikesampingkan. Banyak pekerjaan rumah (PR) besar yang diemban oleh Kang Dani. Salah satunya adalah memulihkan geliat para pelaku Usaha Kecil dan Menengah (UKM) yang sangat terdampak secara ekonomi. Perusahaan di kawasan industri berharap terciptanya kekebalan komunitas di sektor pelaku usaha industri, ini pun tantangan buat Kang Dani.
Agus Nur Hermawan - Politisi :
"Kami akan kawal dan berikan dukungan penuh untuk pak Pj. Terutama kaitan dengan penempatan pejabat sesuai dengan kompetensi".
H. Amuy - Ketua umum ormas Cakra Bekasi :
"Kami mendukung sepenuhnya Pj Bupati untuk bekerja, termasuk untuk mengisi kekosongan jabatan di Pemkab Bekasi dan mengajak seluruh masyarakat Kabupaten Bekasi, baik para tokoh masyarakat, tokoh agama, Ormas, LSM, dan mahasiswa, untuk bersama-sama mendukung kebijakan Pj Bupati Dani Ramdan".
Prof. Dr. Jony Haryanto - Rektor Presiden University :
"Saya berharap semua pihak ikut menyukseskan gerakan Berani agar Kabupaten Bekasi bisa segera bangkit dan pulih dari pandemi Covid-19.”
Ahmad Fauzi, A.Md - Dirut PT Taruna Karya Sejati :
"Menurut saya Penjabat Bupati Bekasi untuk saat ini dengan jargon BERANI (Kabupaten Bekasi Berantas Pandemi) sudah sangat baik di era pandemi ini agar segera menjadi endemi. Langkah Blusukan dan undangan silahturahmi kesana sini juga sudah sangat baik dalam langkah-langkah kepemimpinan Beliau agar tidak salah dalam mengambil kebijaksanaan di masa pandemi ini, walaupun ada sebagian kelompok yang tidak menerima dengan keputusan Kemendagri terkait legalitas Penjabat Bupati Bekasi saat ini. Pak Dani juga harus segera menetapkan dan mengisi kekosongan di Kepala Dinas yang terjadi kekosongan jangan memberikan beban 1 orang memiliki 2 jabatan dikarenakan apabila terisi semuanya itu akan memudahkan Jargon BERANI. Selain itu diharapkan ada keterbukaan terkait pengelolaan anggaran pandemi ini yang sangat banyak menelan anggaran sampai anggaran dari dinas lain terpakai untuk program ini agar tidak ada kecurigaan di mata masyarakat dan para pengamat terutama di dinas yang melaksanakan kegiatan tersebut. Tolong diperhatikan dan memberikan solusi atau kebijaksanaan masyarakat.✓