SATUARAH.CO - Pj Bupati Bekasi Dani Ramdan melantik 154 Pejabat Administrator dan Pengawas di Lingkungan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bekasi di Aula KH Noer Alie lantai 4, Gedung Bupati Bekasi, Senin (25/3/24).
Pelantikan pejabat itu di antaranya 44 orang jabatan Administrator,104 orang Pengawas, Camat 4 orang, Lurah 2 orang serta penyerahan SK Kepala UPTD Puskesmas 9 orang.
Dalam kesempatan itu, Pj Bupati Bekasi Dani Ramdan didampingi Sekretaris Daerah (Sekda) Dedy Supriyadi, Asda 3 Jaoharul Alam, Kepala BKPSDM Endin Samsudin, dan Inspektorat.
Pj Bupati Bekasi Dani Ramdan menyampaikan rotasi-mutasi dilakukan dalam rangka penyegaran (refreshment) sekaligus upaya meningkatkan kinerja organisasi.
Baca Juga: Gatal di Bagian Kaki Bisa Jadi Pertanda Gejala Diabetes, Ini Ciri-cirinya
Menurut Dani Ramdan, hal ini sudah dilakukan secara selektif dan ketat dan proses yang lumayan lama.
"Pertama tentu ada tim penilai kinerja tahunan yang bagus. Kemudian kita juga melakukan assesment yang jadi bahan pertimbangan, setelah itu kita haruskan mendapat pertimbangan teknis dari BKN, kemudian harus ke provinsi dan ke kementerian," ungkapnya usia melantik.
Dani Ramdan menekankan, para pejabat yang telah dilantik agar secara kinerja bisa memaksimalkan penyerapan anggaran baik dari sisi ketepatan waktu maupun akuntabilitasnya. Kemudian sasaran serta dampaknya mesti terlihat dari kinerjanya.
"Kalau itu sudah bisa tercapai sebetulnya banyak kinerja yang bisa dicapai," sambungnya.
Baca Juga: Dugaan Penyiksaan Warga Sipil Papua oleh Oknum TNI: PMKRI Minta Penegakan Hukum yang Adil
Mereka juga diharapkan fokus pada program yang tengah dicanangkan seperti penurunan kemiskinan ekstrem, penurunan stunting, pengendalian inflasi, peningkatan investasi dan pengurangan pengangguran serta aspek digital.
"Saya kira supaya mereka tidak begitu banyak PR, fokus," pungkasnya.
Kepala BKPSDM Kabupaten Bekasi Endin Samsudin mengatakan, secara keseluruhan ada 163 Pejabat yang dilantik. Endin menuturkan selain meningkatkan kinerja rotasi-mutasi serta promosi dilakukan karena setiap bulannya selalu ada jabatan yang kosong karena pensiun.
"Kalau ini kan pasti setiap bulan ada yang pensiun, baru diisi lagi, karena kalau kita lihat setiap bulan khususnya para pejabat ada antara 5 sampai 10 orang," jelasnya.
