Dwikorita: Selama November 2020, BMKG Lakukan Serangkaian Kunker di Provinsi DIY dan Jawa Tengah

photo author
- Sabtu, 5 Desember 2020 | 23:32 WIB
Dwikorita: Selama November 2020, BMKG Lakukan Serangkaian Kunker di Provinsi DIY dan Jawa Tengah
Dwikorita: Selama November 2020, BMKG Lakukan Serangkaian Kunker di Provinsi DIY dan Jawa Tengah


SATU ARAH - Selama bulan November 2020 lalu BMKG telah melakukan serangkaian kunjungan kerja ke sejumlah daerah di Provinsi DIY dan Jawa Tengah untuk memastikan peralatan operasional untuk monitoring kegempaan dan memberikan Peringatan Dini Tsunami tetap terjaga dan menghasilkan data yang akurat sebagai upaya mendukung mitigasi bencana.





Pengecekan dilakukan pada pembangunan shelter dan pemasangan Seismograph Mini Regional di berbagai lokasi, antara lain di DIY yaitu di Candi Abang yang berlokasi di Blambangan, Kabupaten Sleman, dan juga di Kecamatan Pundong, Kabupaten Bantul, serta di Jawa Tengah yaitu di Kecamatan Kretek, Kabupaten Wonosobo.





"Kegiatan yang sama juga dilakukan Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami di beberapa daerah di Buleleng, Bali. Begitu juga lokasi-lokasi lainnya seperti di Papua, Maluku, Sulawesi, NTT, NTB, Jatim, Jabar, dan wilayah Sumatera, pengecekan dilakukan oleh tim Pusat Gempabumi dan Tsunami," kata Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Dwikorita Karnawati, Jumat (4/12).





Selain pengecekan pada pembangunan/pemasangan seismograph baru yang tahun ini ditargetkan terpasang di 39 lokasi, juga dilakukan pengecekan dan kalibrasi terhadap sensor sensor seismograph, accelerometer serta intensitymeter yang telah terpasang dan beroperasi sejak tahun 2009, yang berfungsi untuk merekam sinyal gempabumi dalam sistem Peringatan Dini Tsunami Indonesia (Indonesia Tsunami Early Warning System InaTEWS).









"Alhamdulillah, meskipun batas life time-nya rata-rata hanya 10 tahun, namun sensor-sensor tersebut masih beroperasi dengan baik hingga saat ini, dan  selalu terkalibrasi rutin," ujar Dwikorita tentang hasil pengecekannya.





Sementara itu, Dwikorita yang didampingi oleh Deputi Meteorologi Guswanto juga menambahkan, sejak tahun 2008 hingga 2018, Peringatan Dini Tsunami di Indonesia disebarkan oleh BMKG ke masyarakat melalui BNPB dan BPBD pada menit ke lima setelah guncangan gempa terekam seismograph.





"Sehingga waktu yang tersisa untuk proses evakuasi masyarakat masih 15 menit, apabila datangnya tsunami pada menit ke 20 seperti yang diskenariokan terburuk untuk tsunami akibat gempabumi megathrust di dasar Samudra Hindia sebelah selatan Pulau Jawa atau di sebelah barat Pulau Sumatera," ungkap Dwikorita 


Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Dade

Tags

Rekomendasi

Terkini

X