Bahas Komunitas Milenial dan Crypto, SMSI Pusat Ajak Yudhistira Bamsoet Gelar Rapat Terbatas

photo author
- Rabu, 15 Desember 2021 | 08:21 WIB
Ketua Umum SMSI, Firdaus (kiri) dan Yushistira Bamsoet (kanan) (SATUARAH CO)
Ketua Umum SMSI, Firdaus (kiri) dan Yushistira Bamsoet (kanan) (SATUARAH CO)

SATUARAH.CO - Ketua Umum SMSI mengundang rapat terbatas tokoh muda nasional, Yudhistira Bamsoet di kantor SMSI Pusat, Jalan Veteran 2 Jakarta, membahas tentang Media Siber dan Komunitas Milenial di Indonesia, Selasa (14/12/21).

"Pengguna internet di Indonesia saat ini lebih dari 200 juta penduduk. Jika kita mengacu survei Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia tahun 2019-2020, penetrasi pengguna internet di Indonesia didominasi oleh kelompok usia 15 hingga 19 tahun sebesar 91 persen, disusul oleh kelompok usia 20 hingga 24 tahun sebesar 88,5 persen," ujar Ketua Umum SMSI Pusat.

Menurutnya, potensi ini yang pada akhirnya SMSI Pusat berinisiatif membentuk Milenial Cyber Media untuk mengedukasi generasi milenial dan generasi Z.

Baca Juga: Menag Yaqut Soft Launching UISSI Cirebon

"Kita akan mengedukasi kelompok milenial dan gen Z yang didalamnya ada ketua-ketua OSIS dan kelompok muda lainnya terkait disiplin verifikasi terhadap sesuatu informasi yang berkembang di media dan media sosial," ujarnya.

Baca Juga: Tulungrejo Diresmikan sebagai Desa Sadar Kerukunan Umat Beragama, Ini Harapan Wali Kota Batu

Dalam kesempatan itu, Yudhistira Bamsoet menyatakan, media siber saat ini adalah pintu masuk bagi kelompok milenial dan Gen Z mencari informasi tertentu.

Baca Juga: Banyak Bencana Alam, Puan Minta Pemerintah Sigap Tanggap Darurat

"Karena media siber selalu disiplin melakukan verifikasi terhadap informasi tertentu, maka kita meyakini saat ini dan beberapa tahun yang akan datang media siber masih menjadi gerbang utama untuk mencari informasi," ungkap Yudhistira Bamsoet.

Baca Juga: Menlu Larang WNI Ke Luar Negeri, Ini Sebabnya

Menurut Yudhistira, generasi milenial dan Gen Z memperoleh informasi adalah melalui media sosial. Tapi, informasi yang berasal dari media sosial jika tidak disaring akan berbahaya bagi pengguna itu sendiri.

"Karena sifat media sosial yang tidak disiplin verifikasi, maka informasi yang berkembang tidak dapat dipertanggungjawabkan. Sehingga kita meyakini bahwa media siber adalah pintu masuk bagi informasi yang terverifikasi dan kami siap membantu dan bekerjasama dengan SMSI Pusat," ujar Yudhistira. ✓

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Budhie

Sumber: SMSI Pusat

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X