SATU ARAH - Kepala Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan Marsekal Madya TNI (Purn) Bagus Puruhito mengatakan, pesawat Sriwijaya Air SJ-182 mengalami lost contact hilang dari pantauan radar Airnav Jakarta dalam penerbangan dari Jakarta menuju Pontianak.
"Pada hari ini, setelah kita melaksanakan operasi SAR gabungan yang melibatkan Basarnas, TNI-Polri, Kementerian/Lembaga, Potensi SAR selama 13 hari di mana sudah dilaksanakan perpanjangan selama dua kali dengan melibatkan kekuatan 4.381 personel dan 62 kapal laut dan 15 pesawat udara di mana Tim SAR gabungan behasil menemukan dan mengevakuasi," kata Bagus, Kamis (21/1/21).
Dalam Operasi Pencarian dan Pertolongan ini, Tim SAR Gabungan telah melaksanakan upaya maksimal, bekerja siang malam untuk mencari dan mengevakuasi korban maupun serpihan badan pesawat, termasuk Black Box.
"Hasil temuan body part kita serahkan kepada Tim DVI Mabes Polri untuk proses identifikasi korban, dan Black Box serta serpihan pesawat kita serahkan kepada KNKT untuk proses investigasi lebih lanjut," ujarnya.
Lebih lanjut, Bagus mengungkapkan, dalam memasuki hari terakhir perpanjangan kedua ini, tentunya telah melakukan evaluasi pelaksanaan Operasi Pencarian dan Pertolongan dengan semaksimal mungkin melalui pertimbangan teknis, temuan korban, efektifitas, pertemuan beberapa kali dengan pihak keluarga korban.
"Pencarian dan Pertolongan terhadap pesawat Sriwijaya Air, SJ-182, di Perairan Kepulauan Seribu secara resmi saya nyatakan ditutup. Kemudian operasi akan dilanjutkan dengan monitoring atau pemantauan secara aktif. Bila di kemudian hari ada laporan dari masyarakat terkait penemuan korban, kami akan merespon untuk menindaklanjuti," terangnya seraya menambahkan, pada Jumat (22/1/21) besok akan dilaksanakan acara tabur bunga untuk keluarga korban yang dihadiri kedinasan terkait.