"Jangan memilih (kader) yang hanya akan menumpuk jabatan dan sudah sibuk di luar," ujar Prof Din.
Prof Din juga menyarankan agar mempertahankan dua figur intelektual-ulama yang berhasil memajukan organisasi pada periode lalu yaitu Haedar Nashir dan Abdul Mu'ti.
Baca Juga: Pj Bupati Bekasi Teken Komitmen Bersama Dukung Aksi Pengelolaan Persampahan di DAS Citarum
Menurutnya, banyak sekali kader atau tokoh Muhammadiyah yang mumpuni. Tapi mereka tidak akan bisa masuk kalau yang sudah lama di pimpinan pusat tidak legowo.
Prof Din menambahkan, di antara kader atau tokoh yang dikenal dan mendukung mereka untuk masuk ke jajaran Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Di antaranya Hilman Latief, Untung Cahyono, M Sayuti, Asep Purnama Bahtiar, Imam Addaraqutni, Armyn Gultom, dan Ma'mun Murod.
Prof Din mengatakan, secara khusus untuk memperkuat bidang keagamaan (Tarjih dan Tabligh) dapat dipertimbagkan Syamsul Anwar, Saad Ibrahim, Ambo Asse, dan Saidul Amin.
Secara khusus untuk memperkuat pengembangan pendidikan dan kerja sama luar negeri adalah Bambang Setiaji, Sofyan Anif, Zakiyyudin Baedhowi, dan Ahmad Khairuddin. "Usulan ini diajukan semata-mata demi kemaslahatan Persyarikatan Muhammadiyah tercinta," kata Prof Din. √