“Padahal para elit itulah yang ingin mempertahankan kekuasaannya,” tutur Lieus.
Baca Juga: Bupati Subang Serahkan Petikan SK kepada 184 CPNS dan P3K Fungsional, Ini Harapannya
Apalagi, jelas Lieus, big data Luhut itu dibantah langsung oleh data yang ada di DPD RI.
“Data Luhut sangat jauh berbeda dengan data yang dimiliki Ketua DPD RI AA LaNyalla Mahmud Mattalitti,” ujar Lieus.
La Nyalla menyebut klaim Luhut itu tidak dapat dibenarkan.
Baca Juga: Ratusan Warga Geruduk Bazaar Minyak Goreng Murah di Tamara, Hj Siti Komariah Bilang Begini
“Berdasarkan analisa big data yang kami miliki, percakapan tentang Pemilu 2024 di platform paling besar di Indonesia yaitu Instagram, YouTube dan TikTok tidak sampai 1 juta orang," ujar LaNyalla.
Karena itulah Lieus meminta Luhut dan para elit partai politik berhenti mewacanakan penundaan pemilu apalagi ingin memperpanjang jabatan presiden.
“Patuhi dan jalani saja apa yang sudah diamanatkan oleh konstitusi dan undang-undang. Para elit politik jangan bikin negeri ini semakin gaduh dengan pernyataan-pernyataan kontra produktif seperti itu,” katanya. √