SATU ARAH - Menteri Pertanian (Mentan) Republik Indonesia Dr. H Syahrul Yasin Limpo, S.H.,M.H komitmen terkait pengembangan tanaman Porang, Vanili dan komoditas pertanian unggulan lainnya di Kabupaten Lombok Barat, NTB.
Hal tersebut disampaikan Mentan Yasin Limpo dalam pertemuan bersama Bupati Lombok Barat H. Fauzan Khalid pada Selasa (14/9), di Jakarta.
Bahkan, dalam pertemuan itu, Menteri Pertanian akan mendorong Pemberdayaan Petani Milenal yang berumur 40 tahun ke bawah. Menteri Yasin Limpo meminta kepada Pemda Lombok Barat untuk menyelesaikan konsepnya selama satu bulan ke depan. Ia berjanji akan berkunjung ke Kabupaten Lombok Barat.
Baca Juga: Kemendes Raih WTP yang Kelima, ini Kata Sri Mulyani
Bupati Lombok Barat Fauzan Khalid menawarkan komitmen pengembangan komoditas pertanian unggulan tersebut akan ditanam di hutan kawasan Kabuoateb Lombok Barat yang jaraknya dekat dengan kota.
Pasalnya, petani di Lombok Barat juga punya perkebunan kopi. Bupati Fauzan mengatakan pertemuan tersebut bertujuan untuk mendorong kesejahteraan petani di Kabupaten Lombok Barat. Dia mengatakan, pihaknya akan menargetkan melakukan ekspor hasil pertanian seperti cabe, tomat, dan lain-lain. Ia juga mengungkapkan ekspor harus tanaman organik.
“Pemda Lombok Barat telah menyiapkan lahan yang akan dikelola oleh Petani Milenial berumur 40 tahun ke bawah,” kata Fauzan.
Menurut Bupati Fauzan, Menteri Pertanian berkomitmen terkait pengolahan Porang. Target Pemda Lombok Barat pada Januari 2022 mendatang membuat pabrik Porang bersama dengan investor yang nantinya Menteri Pertanian akan membantu mendorongnya di kabupaten Lombok Barat.
"Pemda Lombok Barat sudah mengumpulkan Petani Milenal dari 10 kecamatan, masing-masing kecamatan terdiri dari 2 desa sebagai objek percontohan," ujarnya.
Dia mengakui, program ini disambut antusias oleh masyarakat Lombok Barat. Diketahui, hal ini juga menjadi program prioritas Kementerian Pertanian (Kementan) untuk menargetkan peningkatan kesejahteraan petani melalui tiga program strategis.
Ketiga program strategis itu seperti, pertama, penyediaan layanan Kredit Usaha Rakyat (KUR), kedua, program Gerakan Tiga Kali Ekspor (Gratieks) dan, ketiga, pembentukan Komando Strategi Pembangunan Pertanian (Kostra Tani). ✓