nasional

Kepala BMKG Hadiri Pertemuan PIT ke XXIX dan ISGE Conference ke 29 yang digelar HATTI

Rabu, 12 November 2025 | 15:05 WIB

SATUARAH.CO - Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Teuku Faisal Fathani menghadiri Pertemuan Ilmiah Tahunan (PIT) ke XXIX dan Annual Indonesian Society for Geotechnical Engineering (ISGE) Conference ke 29 yang digelar oleh Himpunan Ahli Teknik Tanah Indonesia (HATTI) di Birawa Assembly Hall, Hotel Bidakara, Jakarta Selatan, Selasa (11/11/25).


Mengusung tema “Geotechnical Engineering for Sustainable Infrastructure: Driving Resilience and Innovation,” pertemuan ini menghadirkan sepuluh pembicara utama dari dalam dan luar negeri.

Tak hanya itu, terdapat lebih dari 50 panelis anggota HATTI yang mempresentasikan hasil penelitian di bidang geoteknik.

Dalam sambutannya, Faisal menilai bahwa tema tersebut sangat relevan dengan tantangan pembangunan di Indonesia saat ini.

Baca Juga: Wakil Wali Kota Bekasi Harris Bobihoe Buka Pameran dan Misi Dagang Produk Ekspor Unggulan Daerah

Sebagai negara kepulauan yang berada di kawasan rawan gempa bumi dan tsunami, Indonesia membutuhkan pendekatan sains dan teknologi untuk mewujudkan infrastruktur yang tangguh, aman, dan berkelanjutan.

"Indonesia menghadapi tantangan besar dalam membangun infrastruktur yang tangguh, aman, dan berkelanjutan. BMKG berkomitmen mendukung pembangunan nasional dengan menyediakan layanan geofisika terintegrasi yang dapat menjadi acuan bagi perencanaan infrastruktur tahan bencana,” kata Faisal.

Lebih lanjut, Faisal menjelaskan, BMKG terus memperkuat dukungan ilmiah melalui berbagai layanan geofisika, antara lain peta seismisitas nasional, peta mikrozonasi (analisis rinci kondisi tanah dan getaran lokal), serta standar desain infrastruktur berbasis risiko bencana.

"BMKG juga tengah mengembangkan Prototype Sistem Peringatan Dini Gempa Bumi (Early Earthquake Warning System/EEWS), teknologi yang mampu mendeteksi gempa beberapa detik sebelum guncangan kuat dirasakan. Sistem ini diharapkan mampu melindungi infrastruktur vital seperti bandara, pelabuhan, bendungan, dan kawasan industri," ujarnya.

Kolaborasi antara sains, teknologi, dan kebijakan publik adalah kunci utama untuk membangun Indonesia yang tangguh terhadap bencana. BMKG siap menjadi mitra strategis pemerintah dan dunia profesi Teknik Sipil – Geoteknik dalam membangun infrastruktur yang aman, adaptif, dan berketahanan tinggi terhadap bencana gempa, melalui pemanfaatan data geofisika yang akurat dan teknologi mutakhir.

Rangkaian kegiatan PIT HATTI ke-29 juga meliputi pameran konstruksi rantai pasok geoteknik, workshop bertajuk “From Field to Finite Element” oleh Seequent yang menampilkan perangkat lunak Open Ground, Leap Frog, dan Plaxis, serta diskusi dan studi kasus kegagalan konstruksi dan solusinya.

Sementara itu, Ketua Umum HATTI, Widjojo A. Prakoso menegaskan, pentingnya keberlanjutan dan inovasi dalam pengembangan geoteknik modern.

Baca Juga: Kurangi Volume Sampah, Anggota Komisi I DPRD Kota Bekasi Ini Minta Setiap RW Punya Bank Sampah

"Geoteknik bukan hanya soal kekuatan tanah, tetapi tentang bagaimana kita membangun dengan tangguh dan berkelanjutan. Inovasi menjadi pendorong agar infrastruktur yang kita bangun tidak hanya kuat, tetapi juga adaptif terhadap perubahan zaman,” ungkap Widjojo.

Halaman:

Tags

Terkini