nasional

BMKG Kawal Program OJT atau DGMET Bertujuan Perkuat Sistem Peringatan dan Mitigasi Tsunami

Kamis, 4 September 2025 | 21:11 WIB

Indonesia bangga menjadi bagian dari inisiatif global ini dan mengajak negara-negara lain untuk berpartisipasi dalam menciptakan lautan yang aman dan dapat diprediksi.

"Saya harap ini memperkuat koordinasi dan kolaborasi untuk berbagi pengetahuan dan mendukung satu sama lain untuk meningkatkan keberadaan dan respon di seluruh daerah,” tegas Nelly.

Sementara itu, Direktur Gempabumi dan Tsunami BMKG Daryono menjelaskan, pelatihan ini berfungsi sebagai tempat belajar bagi para delegasi Oman tentang operasi Indonesia Tsunami Early Warning System (InaTEWS) dalam memantau gempa bumi dan potensi ancaman tsunami.

Selain aspek teknis, pelatihan ini juga akan membagikan kegiatan pendidikan publik tentang kesadaran dan kesiapan tsunami.

Baca Juga: Sambil Nikmati Jajanan Sore, Lurah Bahagia Sapa UMKM di Jalan KH Tajudin

"Kami juga akan melakukan kunjungan ke beberapa pusat peringatan dini yang dioperasikan oleh BMKG, kunjungan lapangan ke Yogyakarta, di mana kami akan mempelajari dampak gempa bumi berkekuatan M6.0 pada tahun 2006, dan mengamati salah satu komunitas desa tsunami ready yang siap menghadapi tsunami,” ungkap Daryono.

Ketua Tim Kerja Mitigasi Tsunami Samudera Hindia dan Pasifik BMKG, Suci Dewi Anugrah, menyatakan bahwa pelatihan ini dirancang untuk memberikan wawasan mendalam dan pengalaman praktis kepada peserta.

Pun, OJT bertujuan untuk memperluas pertukaran pengetahuan dan pengalaman dalam analisis, operasional sistem, dan edukasi kebencanaan.

"Pelatihan ini merupakan bagian dari komitmen BMKG untuk meningkatkan kapasitas mitigasi bencana, tidak hanya di dalam negeri, tetapi juga di tingkat regional dan global. Diharapkan, program ini dapat memberikan manfaat signifikan dan memperkuat kerja sama internasional dalam menghadapi ancaman tsunami," kata Suci. √

Halaman:

Tags

Terkini