nasional

BMKG Perkuat Sinergi dengan Berbagai Pihak, Antisipasi dan Penanggulangan Potensi Dampak Musim Kemarau Tahun 2025

Minggu, 27 April 2025 | 21:44 WIB

SATUARAH.CO - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memperkuat sinergi dengan Berbagai pihak dalam upaya antisipasi dan penanggulangan potensi dampak musim kemarau tahun 2025 di Provinsi Riau.


Sinergi ini menjadi penting mengingat musim kemarau memiliki beberapa dampak signifikan seperti kekeringan dan rawan terjadinya kebakaran hutan dan lahan (Karhutla).

Deputi Bidang Klimatologi BMKG, Ardhasena Sopaheluwakan menjelaskan prediksi musim kemarau di Riau serta potensi dampaknya.

Ia juga menyoroti keuntungan geografis Riau yang memiliki dua musim kemarau dan dua musim hujan dengan curah sinar matahari dan hujan yang melimpah, yang perlu dioptimalkan untuk kesejahteraan masyarakat.

Baca Juga: Kapolres Metro Jakarta Utara Hadiri Haul Akbar Habib Husein Bin Abubakar Alaydrus ke 277

"Provinsi Riau menjadi salah satu lokasi rawan terjadinya Karhutla. Oleh karenanya, sinergi dan pengetahuan tentang iklim ini menjadi penting agar berbagai pihak termasuk pemerintah daerah beserta instrumennya bersiaga dan meningkatkan kewaspadaan di musim kemarau,” kata Ardhasena, saat keterangan, Minggu (27/4/25).

Tidak hanya dengan RRI, BMKG juga melakukan dialog dengan TVRI dengan tujuan agar informasi yang diberikan dapat diterima oleh masyarakat. Musababnya, musim kemarau di Provinsi Riau diperkirakan akan berlangsung pada bulan Mei, Juni, dan Juli 2025.

Kondisi musim kemarau diprediksi normal dan tidak sekering tahun-tahun El Nino seperti 2015, 2019, dan 2023.

"Meskipun demikian, potensi kebakaran hutan dan lahan tetap ada, mengingat pengalaman tahun-tahun sebelumnya dengan kondisi musim kemarau yang serupa,” ujarnya.

Sementara itu, Kepala BPBD Provinsi Riau, M. Edi Afrizal, melaporkan bahwa hingga saat ini telah terjadi 42 titik api dengan total luasan terbakar mencapai 78.56 hektare dan seluruhnya telah berhasil dipadamkan.

Pemerintah Provinsi Riau juga aktif melakukan berbagai upaya mitigasi, termasuk pelaksanaan Jambore Kebakaran Hutan dan Lahan pertama di Indonesia yang akan diselenggarakan pada tanggal 25 April+-27 April 2025.

Baca Juga: Meski Diguyur Hujan Deras, Program Lurah Bahagia 'Ber ISTRI' Sukses Digelar

"Pelaksanaan Jambore Karhutla dan Apel Siaga yang dipimpin langsung oleh Gubernur Riau dan BPBD Provinsi Riau. Upaya antisipasi ini diharapkan dapat mencegah dampak buruk karhutla seperti kabut asap yang mengganggu kesehatan dan aktivitas masyarakat," tandas Afrizal.

Selain dialog interaktif, BMKG juga melakukan kunjungan ke Politeknik Caltex Riau. Dalam kunjungan tersebut, Ardhasena meninjau stasiun mini yang dirancang oleh tim Politeknik Caltex Riau untuk simulasi data kualitas udara serta data cuaca dan iklim. Kunjungan ini juga diisi dengan diskusi dengan para dosen dan peneliti Politeknik Caltex Riau.

Halaman:

Tags

Terkini