nasional

BMKG Sebut OMC Secara Intensif yang Dilakukan BMKG Selama 24 Jam di Wilayah IKN Nusantara Kalimantan Timur

Selasa, 6 Agustus 2024 | 22:16 WIB

SATUARAH.CO - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyebut operasi modifikasi cuaca (OMC) secara intensif yang dilakukan BMKG selama 24 jam di wilayah Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, Kalimantan Timur berhasil mengurangi kejadian hujan hingga 97 persen, Minggu (4/8/24).


Operasi tersebut ditujukan untuk mendukung percepatan pembangunan sejumlah infrastruktur penunjang di kawasan tersebut. Di antaranya adalah Istana Kepresidenan, Bandar Udara VVIP IKN, dan Jalan Tol menuju kawasan inti pusat pemerintahan (KIPP) IKN Nusantara.

"Alhamdulillah operasi modifikasi cuaca yang dilaksanakan BMKG sejak Juli lalu berhasil mengurangi kejadian hujan yang turun hingga 97 persen, sementara 3 persennya adalah hujan yang masih terjadi namun lebih bersifat lokal dengan intensitas ringan dan durasi yang singkat, yaitu berkisar 1 jam," kata Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati, Selasa (6/8/24).

Lebih lanjut, Dwikorita mengungkapkan, keberhasilan OMC ini membuat proses pengerjaan berbagai proyek di IKN dapat berjalan dengan lebih maksimal dan optimal.

Baca Juga: Polda Metro Jaya Gelar Rakor Lintas Sektoral Operasi Kepolisian Mandiri Kewilayahan Mantap Praja Jaya 2024

Dukungan BMKG dalam pembangunan IKN, lanjut Dwikorita, juga mencakup penyediaan sejumlah data dan informasi mengenai cuaca dan iklim yang dimanfaatkan instansi lain untuk berbagai kegiatan pembangunan di IKN.

Sementara itu, Plt Deputi Bidang Modifikasi Cuaca BMKG, Tri Handoko Seto mengatakan sebelumnya, pada periode 4-18 Juli, rasio keberhasilan OMC hanya mencapai 70%, (29 jam hujan dari total 186 jam operasional).

Namun, pada periode selanjutnya, yaitu periode 19 Juli - 2 Agustus rasio keberhasilan mencapai 97% (hanya 6 jam hujan dari total 354 jam operasional).

Operasi modifikasi cuaca, kata dia, dilaksanakan selama 24 jam non-stop tanpa henti dengan tujuan agar potensi hujan di kawasan IKN yang meliputi Kawasan Inti Pusat Pemerintahan, Kawasan Inti, dan Kawasan Penyangga dapat dikurangi.

Baca Juga: Wujudkan Zona Integritas WBK dan WBBM, Kadiv Humas Polri Lakukan Reformasi Birokrasi dan Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik

"Ada tiga pesawat, yaitu 1 unit Casa 212 - 200 milik TNI Angkatan Udara dan 2 unit Cessna Caravan 208B milik PT Smart Cakrawala Aviation yang digunakan untuk mencegat awan hujan masuk di kawasan IKN yang diterbangkan dari Samarinda dan Balikpapan," ujar Seno.

Lebih lanjut, Seno menjelaskan, BMKG selaku pelaksana OMC berperan menentukan awan dan titik koordinat untuk penyemaian awan dengan bahan semai NaCl maupun CaO.

Lalu, setelahnya bahan semai tersebut akan diangkut dengan menggunakan pesawat milik TNI AU dan PT Smart Cakrawala Aviation untuk ditabur secara manual di atas awan target.

Baca Juga: Kades Muara Bakti Sumringah, Ratusan Warga Membludak Ikuti Program Andalan Pemkab Bekasi 'Botram'

Halaman:

Tags

Terkini