nasional

Pasca Gempa Guncang Kabupaten Garut Kepala BMKG Audiensi Bersama Pj Bupati dan BPBD Garut

Senin, 29 April 2024 | 22:45 WIB
Kepala BMKG Audiensi Bersama Pj Bupati dan BPBD Garut

SATUARAH.CO - Pasca gempa berkekuatan M6,2 yang mengguncang Kabupaten Garut, Jawa Barat, Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Dwikorita Karnawati melakukan audiensi bersama Pj Bupati Garut dan BPBD Kabupaten Garut, Minggu (28/4/24) malam.

Dwikorita Karnawati mengungkapkan, wilayah Garut, Cianjur, Tasikmalaya, Pangandaran, dan Sukabumi memiliki sejarah kejadian gempabumi yang sering terulang sejak tahun 1844.

Intensitasnya pun cukup tinggi, di mana dalam satu tahun bisa terjadi beberapa kali gempa di wilayah tersebut.

Baca Juga: Reza Lutfi Hasan, Ketum KONI Kab Bekasi Optimis Timnas Indonesia U 23 Kalahkan Uzbekistan

"Jawa Barat memang rentan atau rawan mengalami gempa bumi, sehingga kalau ditanya potensinya ke depan bagaimana, pasti akan terulang bahkan dalam beberapa kali periode setahun dan tahun berikutnya terjadi lagi," kata Dwikorita dalam keterangannya, Senin (29/4/24).

Dikatakan Kepala BMKG, pentingnya adaptasi terhadap ancaman gempa bumi bagi masyarakat khususnya di wilayah Jawa Barat.

Alih-alih melakukan migrasi atau berpindah tempat, mitigasi seperti penyesuaian konstruksi bangunan menjadi kunci untuk menghadapi potensi gempa bumi di masa mendatang.

Baca Juga: Kepala BMKG Minta Masyarakat Jawa Barat dan Sekitarnya Waspadai Adanya Sejumlah Potensi Bencana

Di sisi lain, kesadaran akan risiko bencana dan kesiapan dalam menghadapinya, serta menegaskan bahwa tindakan proaktif dan adaptasi yang tepat dapat membantu melindungi masyarakat dari dampak buruk gempa bumi.

Dwikorita Karnawati mengungkapkan, berdasarkan data prakiraan cuaca, diprediksi akan terjadi hujan ringan hingga lebat di wilayah Jawa Barat. 

Potensi cuaca ekstrem yang diprediksi akan terjadi dalam rentang waktu tertentu tersebut memunculkan kekhawatiran akan potensi intensitas hujan yang dapat berdampak signifikan, terutama di wilayah pegunungan seperti Garut dan Cianjur.

Baca Juga: Catat!! Lima Manfaat Minyak Ikan Bagi Kesehatan

"Kekhawatiran tersebut disebabkan oleh kondisi lereng yang rapuh dan rentan terhadap pergerakan tanah akibat diisi oleh air hujan. 'Akibat gempa, pori-pori tanah yang longgar dapat menjadi persoalan," Dwikorita Karnawati.

Dwikorita Karnawati menyoroti bahaya potensial dari longsor yang dapat terjadi di wilayah pegunungan. Timbunan longsor yang terbentuk dapat mengisi alur lembah sungai, menjadi bendungan alami yang menahan laju air hujan.

Halaman:

Tags

Terkini