nasional

BMKG Peringati HMD ke 74 Sebagai Momen untuk Setiap Insan Manusia Lakukan Aksi Iklim

Minggu, 24 Maret 2024 | 21:28 WIB

Kabupaten Pasaman sendiri dikenal sebagai wilayah The Land of Equator yang dilintasi oleh garis khatulistiwa. Untuk itu Kulminasi Matahari dapat disaksikan di titik nol equator Bonjol, Kabupaten Pasaman, tepat pada pukul 12:26 WIB. Fenomena ini juga dikenal sebagai hari tanpa bayangan.

Baca Juga: Pemilu Telah Selesai, PP GMKI Berbagi Takjil: Wujud Terimakasih kepada KPU, Bawaslu, TNI dan Polri

"Untuk melihat Kulminasi Matahari, Plt. Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan BMKG Rahmat Triyono mengatakan ada dua alat yang dikerahkan yaitu camble stokes sebagai alat pengukur intensitas matahari dan teropong. Kedua alat ini secara berkala memantau pergerakan matahari hingga mencapai tepat di atas khatulistiwa," imbuh Rahmat.

Fenomena equator ini setiap tahun tentunya ada dua kali matahari tepat berada di atas equator yaitu pada Maret dan September. Karena pergerakan semu matahari seola-olah matahari bergeser utara ke selatan. Ini tentunya mempengaruhi kondisi iklm di wilayah Indonesia.

"Bagi masyarakat Pasaman terdapat cerita kearifan lokal yang membersamai pergerakan matahari. Konon, jika posisi matahari dari arah selatan ke utara maka masyarakat harus melangkah dari utara ke selatan di garis khatulistiwa agar terlihat 10 tahun lebih muda," katanya.

Baca Juga: Hadiri Grand Opening Aeon Mall Deltamas, Pj Bupati Bekasi: Tonggak Sejarah Perkembangan Industri Ritel di Kab Bekasi

Atas keunikannya ini, BMKG berencana akan mengusung wilayah Kecamatan Bonkol menjadi Geopark ke UNESCO. Harapannya, dapat menjadi daya Tarik global yang mampu menarik perhatian para wisatawan dari berbagai penjuru dunia.

Bupati Pasaman Sabar AS menyampaikan apresiasinya kepada BMKG karena menunjuk Pasaman sebagai lokasi puncak peringatan HMD. Menurutnya, dengan icon utama di mana Pasaman sebagai kawasan equator akan menjadi sebuah daya tarik wisata yang menjanjikan di masa depan.

"Fokus utama kita adalah kawasan wisata Bonjol sebagai sebuah wisata terpadu dan terintegrasi. Pasaman berada di garis khatulistiwa sebagai sebuah Astro-Eco Tourism atau wisata edukasi astronomi dan kita akan bangun planetarium satu-satunya di Pulau Sumatra dan menjadi satu-satunya planetarium berada di garis khatulistiwa," kata Sabar.

Senada Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno mendukung penuh kegiatan ini dan berkomitmen akan mengembangkan planetarium di Pasaman sebagai destinasi yang laik dikunjungi sehingga bukan hanya Astro-Eco Tourism namun juga wisata edukasi.

Turut hadir dalam kegiatan ini Wakil Gubernur Sumatra Barat Audy Joinaldy, Inspektur BMKG, pejabat sturktural BMKG, Polri, TNI, Forkopinda, dan tamu undangan. √

Halaman:

Tags

Terkini