BMKG Terima Kunjungan 25 Mahasiswa Institute Of Geography University Of Innsbruck

photo author
- Minggu, 9 Juli 2023 | 19:55 WIB
BMKG menerima kunjungan Mahasiswa Institute of Geography University of Innsbruck sebanyak 25 orang. (Mufreni/satuarah.co)
BMKG menerima kunjungan Mahasiswa Institute of Geography University of Innsbruck sebanyak 25 orang. (Mufreni/satuarah.co)

SATUARAH.CO - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menerima kunjungan Mahasiswa Institute of Geography University of Innsbruck sebanyak 25 orang.

Kunjungan dibuka Dwi Rini Endra Sari, Fungsional Pranata Humas Ahli Muda. Dilanjutkan dengan paparan yang disampaikan Siswanto, Sub Koordinator Bidang Produksi Informasi Iklim dan Kualitas Udara, Kamis (6/7/23) lalu.      

Sub Koordinator Bidang Produksi Informasi Iklim dan Kualitas Udara Siswanto mengatakan, mengenai dinamika atmosfer yang terjadi di beberapa daerah salah satunya di Jakarta dan Banten.

"Hal ini selaras dengan data yang dikomunikasikan dalam website BMKG yang mengedepankan aspek informasi yang tepat dan cepat yang diberikan BMKG untuk masyarakat dan iklim yang ada di Indonesia dipengaruhi oleh samudra hindia dan fasifik," kata Siswanto dalam keterangannya, Minggu (9/7/23).                           

Hal ini berkesinambungan dengan peran informasi yang disebarluaskan BMKG di berbagai flat form media sosial di antaranya Instagram, Twitter, website BMKG dan lain sebagainya.

Lalu, paparan kedua disampaikan Muhammad Hafiz Algifari, Staff Bidang Geofisika. Hafiz menyampaikan, informasi gempa BMKG dilakukan kurang dari lima menit untuk dapat disebarluaskan kepada seluruh masyarakat terkait bencana alam sesuai dengan Undang-undang No.31 Tahun 2009.

"Ini selaras dengan pemberian informasi di antaranya alur pelayanan BMKG dan lain sebagainya," tandasnya.                                                           

Sementara itu, paparan terakhir disampaikan Teguh Setyawan, Forecaster Peringatan Dini Cuaca. "Model cuaca menggabungkan data pengamatan aktual dari jaringan stasiun cuaca, satelit, radar, dan berbagai sumber lainnya untuk memperoleh gambaran yang akurat tentang keadaan awal atmosfer," ungkap Teguh.                                                       

Acara dilanjutkan dengan kunjungan ke Simulator Gempa Bumi, Museum Geofisika, Indonesia Tsunami Early Warning (InaTEWS), dan Meteorology Early Warning System (MEWS). √

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Budhie

Tags

Rekomendasi

Terkini

X