BMKG: Suhu Udara di Indonesia Alami Kenaikan pada Bulan April 2023

photo author
- Senin, 22 Mei 2023 | 22:39 WIB
Ilustrasi (detik.com)
Ilustrasi (detik.com)

SATUARAH.CO - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), mengungkapkan suhu udara di Indonesia mengalami kenaikan pada April 2023. Suhu rata-rata bulan April 2023 dilaporkan naik 0,2 derajat Celcius.                                                           

"Berdasarkan analisis dari 117 stasiun pengamatan BMKG, suhu udara rata-rata bulan April 2023 adalah sebesar 27,1 °C. Normal suhu udara klimatologis untuk bulan April periode 1991-2020 di Indonesia adalah sebesar 26,9 °C (dalam kisaran normal 20,1 °C - 29,1 °C)," kata BMKG, saat keterangan di situs resmi BMKG, Senin (22/5/23).                                             

Berdasarkan nilai-nilai tersebut, anomali suhu udara rata-rata pada bulan April 2023 menunjukkan anomali positif dengan nilai sebesar 0,2 °C.

"BMKG melanjutkan Anomali suhu udara Indonesia pada bulan April 2023 ini merupakan nilai anomali tertinggi ke-7 sepanjang periode data pengamatan sejak 1981," ujarnya.                                                                                 

Lebih lanjut, BMKG mengungkapkan embaga tersebut, anomali suhu udara per stasiun lebih tinggi dari rata-rata klimatologis. Nilai maksimumnya tercatat di stasiun klimatologi Banten dan sebaliknya minimum berada di Kalimantan Timur.

"Secara umum di wilayah Indonesia, anomali suhu udara rata-rata per-stasiun pada bulan April 2023 menunjukkan nilai anomali positif atau lebih tinggi dari rata-rata klimatologisnya. Anomali maksimum tercatat di Stasiun Klimatologi Banten (1,2 °C), sedangkan anomali minimum tercatat di Stasiun Meteorologi Aji Pangeran Tumenggung Pranoto, Kalimantan Timur (-1,0 °C)," ungkap BMKG.                   

Kenaikan juga terjadi dari bulan April dibandingkan bulan Maret 2023. Peningkatan tertinggi terjadi di Riau sebesar 1,5 derajat Celcius dan penurunan terendah di Maluku Tenggara Barat (-0,7 derajat celcius).

BMKG juga menyebutkan ada kombinasi El Nino dan IOD Positif. Keadaan ini akan terjadi semester II-2023 yang akan membuat curah hujan berkurang di sebagian wilayah Indonesia, bahkan di bawah normal dari biasanya.                           

BMKG menjelaskan, terdapat kombinasi gelombang ekuator antar MJO, gelombang tipe Low Frequency, gelombang Kelvin, dan Rossby Ekuator dalam periode yang sama. Kejadian ini juga akan terjadi pada wilayah yang sama Samudera Hindia Sumatra bagian utara, Aceh, Selat Malaka, Laut China Selatan, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Maluku Utara, Maluku, Papua Barat, Papua, dan Laut Arafura.   

Bibit Siklon Tropis juga disebutkan akan terjadi di Samudera Hindia sebelah barat Sumatra bagian utara, Aceh, Selat Malaka, Laut China Selatan, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Maluku Utara, Maluku, Papua Barat, Papua, dan Laut Arafura.   

"Selain itu Bibit Siklon Tropis 91S di Samudera Hindia sebelah barat Bengkulu dan bibit siklon tropis 91B di Samudera Hindia sebelah barat laut Aceh. Ini akan membuat curah hujan di pesisir Barat Sumatra," ungkap BMKG.                                                                     

Di Selat Makassar dan Samudera Pasifik utara Papua yang terdeteksi adanya sirkulasi siklonik. Ini akan membentuk daerah perlambatan kecepatan angin atau konvergensi memanjang dari Sulawesi Tenggara, Sulawesi Selatan, selat Makassar hingga Kalimantan Selatan.

Termasuk dari Gorontalo, Sulawesi Utara, Maluku Utara hingga Samudera Pasifik Timur Fillipina.                                                                                 

Dari pantauan 699 zona musim (ZOM) di wilayah Indonesia, ada sebanyak 9% (65 ZOM) masuk periode musim kemarau. Selain itu ada juga 75% wilayah ZOM lainnya (521 ZOM) masih musim hujan.                           

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Budhie

Tags

Rekomendasi

Terkini

X