Aksi Tolak Israel di Piala Dunia U20 Dikritik, JAN: Bisa Dimanfaatkan Kelompok Radikal Delegitimasi Pemerintah

- Rabu, 29 Maret 2023 | 20:16 WIB
Koordinator JAN, Romadhon Jasn
Koordinator JAN, Romadhon Jasn

SATUARAH.CO - Jaringan Aktivis Nusantara (JAN) sayangkan kelompok masyarakat dan tokoh nasional yang menolak keikutsertaan Tim Nasional Israel dalam ajang Piala Dunia U20 yang akan diselenggarakan di Indonesia.

Menurut Koordinator JAN, Romadhon Jasn, keikutsertaan Timnas Israel dalam ajang yang ditunggu-tunggu oleh jutaan pasang mata pecinta sepakbola tanah air ini seharusnya tidak tercampur adukan dengan urusan politik.

"Kita setuju dengan apa yang disampaikan Duta Besar Palestina untuk Indonesia, Zuhair Al Shun terkait keikutsertaan Timnas Israel di Piala Dunia U20 di Indonesia," kata Romadhon kepada wartawan, di Jakarta, Rabu (29/3/23).

"Dalam hal ini, FIFA sebagai induk sepakbola dunia memiliki aturan sendiri yang tidak bisa diintervensi oleh siapapun. Setiap anggota FIFA termasuk Indonesia maupun Israel di dalam-pwajib mengikuti regulasi FIFA," ujarnya.

Romadhon menambahkan, bila sejumlah kelompok masyarakat dan tokoh nasional yang anti Israel memahami regulasi FIFA, bisa dipastikan mereka bisa menerima kehadiran Timnas Israel di Indonesia.

“Bisa dipastikan tidak akan ada perlawanan terhadap Timnas Israel bilamana mereka mengerti aturan FIFA. Mereka pasti bisa membedakan mana urusan politik dan mana urusan olahraga,” ungkap Romadhon.

"Sejauh ini, dalam urusan politik, Bangsa dan Negara ini masih memperjuangkan kemerdekaan masyarakat Palestina. Hal ini sejajar dengan pernyataan sikap Presiden Jokowi baru-baru ini," tegasnya.

"Namun fakta di lapangan yang kita sama sekali berbeda. Gelombang perlawanan terhadap Timnas Israel terjadi di sejumlah wilayah. Bagi kami, mereka berambisi menggagalkan penyelenggaraan Piala Dunia U20 di Indonesia yang dinanti-nanti anak bangsa," imbuh Romadhon.

Dipolitisasi Rawan Piala Dunia U20

Lebih dalam lagi, Romadhon menilai Piala Dunia U20 rawan dipolitisasi oleh kelompok-kelompok yang tidak menyukai pemerintah maupun kelompok politik yang ingin mendulang elektoral secara cuma-cuma.

“Dalam pengamatan kami, mereka yang menolak Tim Nasional Israel ikut serta dalam Piala Dunia U20 kemungkinan ditunggangi oleh dua kelompok politik,” papar mantan Pimpinan Besar Organisasi Mahasiswa Islam itu.

"Pertama adalah kelompok yang anti pemerintah. Momentum ini bisa dikapitalisasi untuk mendelegitimasi pemerintah. Framingnya mudah. ​​Bila pemerintah menerima kehadiran Timnas Israel, maka pemerintah akan dianggap pro Israel (penjajah)," sambungnya.

“Dan yang kedua adalah kelompok yang tengah memanfaatkan momentum Politik 2024. Dugaan kami, mereka sengaja memanfaatkan sentimen masyarakat yang anti Israel untuk mendulang bonus elektoral secara cuma-cuma,” pungkas Romadhon.

Editor: Budhie

Tags

Terkini

X