BMKG Resmikan Gedung Backup Sistem Peringatan Dini Multi Bahaya di Badung Bali

photo author
- Minggu, 15 Juni 2025 | 20:29 WIB

SATUARAH.CO - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) meresmikan Gedung Backup Sistem Peringatan Dini Multi Bahaya BMKG di Badung, Bali.


Peresmian ini menjadi tonggak penting dalam memperkuat sistem ketahanan bencana nasional, khususnya sebagai pusat cadangan sistem peringatan dini tsunami dan informasi gempa bumi nasional yang selama ini terpusat di Jakarta, Sabtu (14/5/25).

Kepala BMKG Dwikorita Karnawati, secara langsung meresmikan operasional gedung tersebut yang merupakan bagian dari implementasi Indonesia Disaster Resilience Initiatives Project (IDRIP), program strategis yang didukung oleh Bank Dunia untuk memperkuat sistem ketahanan bencana nasional berbasis teknologi dan ilmu pengetahuan.

Baca Juga: Pokdarkamtibmas Bhayangkara Gelar Aksi Kemanusiaan untuk Korban Kebakaran Kapuk Muara

"Kehadiran gedung ini bukan sekadar infrastruktur, namun menjadi simbol kesiapsiagaan bangsa menghadapi bencana. Ini adalah bagian dari komitmen BMKG untuk terus berinovasi, memperkuat sistem peringatan dini, dan menyelamatkan nyawa manusia,” tegas Dwikorita, Minggu (15/6/25).

Secara teknis, Gedung Backup Sistem Peringatan Dini ini akan mengambil alih peran pusat jika sistem utama di Jakarta mengalami gangguan operasional.

Selain untuk melayani wilayah Indonesia, fasilitas ini juga akan menjadi sumber penyebaran informasi peringatan dini kepada 28 negara anggota Indian Ocean Tsunami Warning System (IOTWS), menjadikan Indonesia sebagai simpul penting dalam jaringan mitigasi bencana regional kawasan Asia-Pasifik.

"Gedung ini dilengkapi Command Center, sistem komunikasi kebencanaan, pusat data dan informasi, serta fasilitas operasional yang beroperasi 24 jam penuh setiap hari. Bangunan dirancang tahan gempa dengan teknologi Lead Rubber Bearing (LRB) produksi dalam negeri, serta mengusung nilai-nilai kearifan lokal Bali melalui arsitektur yang terinspirasi dari filosofi Udeng, simbol keharmonisan dan keseimbangan antara manusia dan alam," ujarnya.

Pembangunan Gedung Backup ini juga tidak lepas dari pengalaman atas kejadian bencana masa lalu, seperti gempa Palu 2018 yang mengajarkan pentingnya kesiapan dan keberlanjutan program mitigasi.

Gedung ini merupakan respons nyata atas kebutuhan mendesak akan pusat komando bencana yang modern dan terintegrasi.

Baca Juga: Khoirul Anwar Buka Langsung Piala Lurah Bahagia ke 4, Begini Menurutnya

"Program IDRIP ini merupakan respons atas kebutuhan mendesak terhadap pusat komando bencana yang tangguh dan terintegrasi. Dan Bali, dengan kesiapan infrastruktur, masyarakat, dan komitmen pemerintah daerahnya, kami tetapkan sebagai pusat backup nasional,” tandas Dwikorita.

Sementara itu, Kepala BNPB, Suharyanto yang turut hadir dalam peresmian tersebut menyampaikan apresiasi atas langkah strategis ini.

"Gedung ini sangat penting sebagai bagian dari penguatan sistem hilir penanggulangan bencana. Dengan kehadiran Command Center di Bali, kita berharap informasi kebencanaan dapat tersampaikan lebih cepat ke daerah-daerah, meminimalkan korban saat bencana terjadi,” ungkap Sujaryanto.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Budhie

Tags

Rekomendasi

Terkini

X