Apresiasi Makan Bergizi Gratis, Tim 8 Prabowo Sebut 41 Persen Anak Sekolah Tak Sarapan Dapat Diatasi

photo author
- Kamis, 9 Januari 2025 | 06:24 WIB
Wignyo Prasetyo
Wignyo Prasetyo

SATUARAH.CO - Program makan bergizi gratis Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka telah terealisasi beberapa waktu lalu.


Apresiasi pun datang dari berbagai kalangan, salah satunya, Tim 8 Prabowo Gibran.

“Program prioritas makan bergizi gratis pemerintahan Prabowo Gibran perlu kita apresiasi yang setinggi-tinggi. Tapi perlu kita sadari juga bahwa program ini masih ada kekurangan di sana sini. Dan kita maklumi karena program ini baru di negara kita,” kata Koordinator Tim 8 Prabowo-Gibran, Wignyo Prasetyo, kepada wartawan, di Jakarta, Rabu (8/1/24).

Wignyo Prasetyo menambahkan, program tersebut akan terlihat dampak positifnya lima sampai sepuluh tahun ke depan.

Baca Juga: Berantas Korupsi, KPK dan Polri Tingkatkan Sinergi

“Program ini akan kelihatan dampak positifnya 5 sampai 10 tahun ke depan untuk mengatasi kekurangan gizi anak, stunting dllnya,” imbuh mantan aktivis 98.

Sambungnya, program makan bergizi tersebut itu juga sebagai bagian yang dapat mengatasi masalah 41 persen anak sekolah yang tidak sarapan.

Baca Juga: Pemkab Bekasi Bakal Reaktivasi Kartu KIS yang Dinonaktifkan

“Program ini paling tidak sebagai program jangka pendek pemerintah yang bisa mengatasi problem 41 persen anak sekolah yang enggak sarapan. Apalagi orang tua yang tidak mampu saya kira sangat tertolong dengan program ini,” tandas eks tahanan politik di era pemerintahan Presiden Soeharto ini.

Sementara itu, Sekretaris Umum Tim 8 Prabowo-Gibran, Akhrom Saleh menambahkan bahwa saat digulirkan makan bergizi gratis oleh pemerintah pada Senin 6 Januari 2025 pihak turut serta memantau secara langusng ke sekolah-sekolah untuk memastikan bahwa program prioritas pemerintah tersebut telah berjalan.

“Tentu sebagai relawan kami memiliki kewajiban moral melihat program itu berjalan. Apalagi saat melihat wajah kebahagian anak-anak yang senang saat diberikan makanan bergizi. Ngeliatnya, haru sedih bercampur aduk,” imbuh Akhrom.

“Maka dari itu program ini perlu didukung oleh segenap elemen masyarakat. Hanya saja depannya, harapan kami pemerintah bisa melibatkan para UMKM yang tadinya berjualan nasi atau catering kecil-kecilan di sekolah khususnya yang berdampak bisa diikutsertakan. Kasihan mereka dagangannya jadi kurang pembeli. Artinya para pedagang kecil itu perlu didata lalu dilibatkan ke depannya,” pungkas Akhrom. √

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Budhie

Tags

Rekomendasi

Terkini

X