SATUARAH.CO - Menanggapi pemilihan kepala daerah (Pilkada) secara serentak tahun 2024, Ketua Tim Kampanye Nasional Prabowo Gibran Haris Rusli Moti berharap tidak terulang lagi politik identitas atau politik SARA seperti yang terjadi pada tahun 2016-2017 di Pemilihan Gubernur (Pilgub) DKI Jakarta.
“Kita tidak menghendaki Pilkada 2024 terulang kembali pola Pilkada di DKI Jakarta 2016-2017 yang mengobarkan sentimen Sara. Komitmen Presiden terpilih Prabowo Gibran dalam menjaga kerukunan dan persatuan selama Pilpres 2024 mestinya diteruskan selama persiapan hingga pelaksanaan Pilkada 2024,” kata aktivis 98 kepada wartawan, Rabu (24/7/24).
Selain itu lanjut Haris Rusli Moti, dalam menghadapi situasi geopolitik yang terjal yang dapat berdampak pada situasi nasional tidak stabil maja, “elite politik nasional jangan terjebak memainkan manajemen konflik Sara, dengan mengajukan calon kepala daerah untuk tujuan dibenturkan secara Sara, seperti Pilkada DKI 2016,” tegasnya.
Baca Juga: Prof Sugianto Minta Presiden Tekankan Peran Kompolnas dalam Penerapan Restoratif Justice
Demikian juga menurut mantan Ketua Umum PRD ini, pihaknya membaca adanya agenda terselubung untuk memainkan kembali manajemen konflik Sara.
Maka ia meminta kepada Elite politik patut mewaspadai situasi geopolitik, khususnya pemenang Pilpres di Amerika Serikat (2024), yang dapat juga berdampak pada situasi nasional tidak stabil seperti pada tahun 2016-2017.
“Jika aktor-aktor yang dijadikan proxy konflik pada Pilkada 2016-2017, didorong maju untuk jadi kontestan dan dibenturkan di Pilkada DKI 2024, maka dapat dicurigai ada upaya untuk merekayasa situasi tidak stabil memanfaatkan momentum Pilkada 2024. Semoga negeri kita rukun dan bersatu,” imbuh Moti.√