SATUARAH - Masyarakat Tionghoa saat ini tengah merayakan suka cita yakni Imlek 2021. Namun, perayaan Imlek 2021 ini terasa sangat berbeda dengan dua tahun sebelumnya. Perayaan Imlek 2021 atau di tahun Kerbau Logam ini, masyarakat Tionghoa masih berperang dengan pandemi Covid-19.
Pandemi Covid-19 atau Coronavirus Disease 2019 telah mengubah pola kehidupan manusia di seluruh dunia, termasuk dengan pelaksanaan ibadah.
Covid-19 yang belum cukup terkendali di Indonesia membuat perayaan Tahun Baru Imlek 2572 yang jatuh pada Jumat, 12 Februari 2021 lalu ini menjadi lebih terbatas.
Kelenteng "Tek Seng Bio" Cikarang, Kabupaten Bekasi yang merupakan kelenteng Tionghoa tertua di Cikarang menerapkan sejumlah pembatasan dan meniadakan beberapa tradisi untuk mencegah kerumunan dan potensi penularan Covid-19 di antara umatnya.
Ketua Yayasan Tek Seng Bio Cikarang, Sudirman mengatakan, kelenteng ini memiliki ribuan umat, namun hanya sekitar 10 persen yang diprediksi akan tetap datang bersembahyang.
Menurut Sudirman, pihaknya mengimbau umat untuk mengutamakan bersembahyang di rumah dan tidak berkerumun saat perayaan Imlek.
Kelenteng juga mewajibkan umat yang datang mematuhi protokol kesehatan (Prokes) dan menyiapkan alur aktivitas agar tidak terjadi kerumunan.