Bidang Seni Budaya dan Pariwisata: Festival Jurnalistik dan promosi wisata lokal.
Ade Muksin menekankan, program-program ini hanya akan efektif jika anggota benar-benar hadir, terlibat, dan memberi kontribusi nyata.
Evaluasi Kehadiran Anggota: Absensi Wajib Dua Kali Seminggu
Dalam rapat ditegaskan kembali aturan absensi wajib hadir minimal dua kali dalam seminggu. Fakta di lapangan menunjukkan tingkat kehadiran masih rendah. Oleh karena itu, pengurus memutuskan evaluasi akan dilakukan berkala, dan ketidakpatuhan akan berimplikasi pada hak keanggotaan.
“Ini bukan soal menggugurkan kewajiban, tapi membangun tradisi disiplin. Kalau wartawan bisa disiplin dalam organisasi, dia juga akan disiplin dalam profesinya. PWI Bekasi Raya ingin jadi barometer kedisiplinan wartawan di Jawa Barat,” tambah Ade.
PWI Peduli Bekasi Raya Turut Hadir
Rapat juga dihadiri jajaran PWI Peduli Bekasi Raya yang menegaskan komitmennya untuk mendukung program sosial kemasyarakatan organisasi.
Sinergi antara pengurus, anggota, dan unit kerja PWI Peduli diharapkan menjadi energi kolektif memperkuat citra PWI di mata publik.
Pesan Penutup: Jadikan PWI Rumah Bersama
Mengakhiri rapat, Ade Muksin mengingatkan kembali pentingnya semangat kebersamaan:
“Jangan jadikan PWI sekadar nama di kartu. Jadikan organisasi ini rumah bersama tempat kita belajar, tumbuh, dan berjuang menjaga martabat profesi wartawan. Mari peduli, mari hadir, mari disiplin. Karena tanpa kita, PWI bukan apa-apa.”
Dengan demikian, rakor ini menjadi momentum penting memperkuat pondasi organisasi, menegakkan disiplin anggota, dan memastikan PWI Bekasi Raya tetap relevan, solid, dan dihormati di tengah dinamika dunia jurnalistik. √ (Sevtie)