"Kami berharap gerakan ini bisa tumbuh di rumah-rumah, sekolah, komunitas, dan tempat kerja. Karena tulang yang kuat adalah fondasi bagi bangsa yang kuat," tambahnya.
Dukungan dari Mitra dan Dunia Usaha
Dalam pelaksanaan HON 2025, Perwatusi juga mendapat dukungan dari berbagai pihak, salah satunya Kalbe Nutritionals melalui produk Entrasol, yang selama ini dikenal aktif mengampanyekan gaya hidup sehat dan aktif lewat gerakan #PejuangBerdikari lintas generasi.
"Kami mendukung penuh upaya Perwatusi dan Perosi dalam mengedukasi masyarakat agar sadar pentingnya menjaga kepadatan tulang sejak muda. Nutrisi yang cukup dan aktivitas fisik teratur menjadi kunci utama pencegahan osteoporosis," ujar Dicky Sulaiman, Business Group Manager Adult Nutrition Kalbe Nutritionals.
Dari sisi mitra kolaborasi, Filda C Yusgiantpro dari Purnomo Yusgiantoro Center (PYC) menegaskan komitmen pihaknya dalam menggerakkan literasi kesehatan masyarakat.
"Osteoporosis adalah penyakit senyap yang sering diabaikan, padahal dampaknya besar terhadap kualitas hidup. Melalui kolaborasi lintas sektor, kami ingin mengajak masyarakat menjadikan kepedulian terhadap tulang sebagai kebiasaan sehari-hari," ujarnya.
Apresiasi bagi Pendukung Gerakan Peduli Tulang
Sebagai bentuk penghargaan, Perwatusi menyampaikan terima kasih kepada seluruh mitra dan individu yang berkontribusi nyata dalam mendukung berbagai program edukasi dan pendampingan masyarakat di bidang kesehatan tulang.
Ucapan terima kasih disampaikan kepada Purnomo Yusgiantoro Center, PT Bayan Resources Tbk, PT SSP, serta lembaga pendidikan dan sosial seperti Yayasan Visi Darma Bakti Nicolaas, Warung Konre, dan Lembaga Pendidikan dan Pelatihan Ariyanti.
Anita juga menyebut nama-nama tokoh yang selama ini menjadi penguat gerakan Perwatusi, antara lain, Mufida Jusuf Kalla, Anita Chairul Tanjung, Yanti Rinaldi, Prof. Dr. dr. Ichamsyah A. Rahman, Sp.OG (K), Prof. Dr. dr. Nicolaas C. Budhiparama, Sp.OT, FICS, Lies Purnomo Yusgiantoro, dr. Sri Kusumo Amdani, SpA(K), MSc, Farhad Brachma, Alwiesma A. Rahman, Sri Romadhiyati Harmoko, Nani Supolo, dr. Siti Annisa Nuhoni, Sp.RMK, dan Denny Admiral Nasir.
"Juga Ibu Devi Panjaitan, Ibu Eddy, dan Ibu Indra. Mereka semua adalah inspirasi dan penguat bagi kami dalam menjalankan program pendampingan masyarakat agar dapat hidup sehat dengan tulang yang kuat," ungkap Anita.
Menuju Gerakan Nasional Peduli Osteoporosis
Kegiatan HON 2025 ini diharapkan tidak sekadar menjadi peringatan tahunan, melainkan menjadi awal lahirnya Gerakan Nasional Peduli Osteoporosis Indonesia yang berkelanjutan.
Perwatusi berkomitmen memperluas edukasi hingga ke daerah-daerah melalui pelatihan, penyuluhan, dan kampanye publik.
Dengan semangat kolaborasi dan kepedulian lintas generasi, Perwatusi, Perosi, dan para mitra berharap kesadaran masyarakat terhadap kesehatan tulang semakin meningkat, sehingga angka kejadian osteoporosis di Indonesia dapat ditekan secara signifikan.
"Karena tulang yang kuat adalah fondasi bagi bangsa yang kuat, sehat, dan produktif," tutup Anita A. Hutagalung dengan penuh optimisme. √