SATUARAH.CO - Menjelang adzan Maghrib sekitar pukul 17.30 WIB, banyak nyamuk yang muncul bertebaran dan itu sangat ditakuti warga, salah satunya nyamuk aedes aegypti.
"Banyaknya nyamuk setiap jam 17.30 wib menjelang malam, saat kita diam sebentar saja, nyamuk nempel di kaki dan tangan kita sampai terasa gatal dengan gigitannya," keluh Rohati (55) ketika ditemui di kediamannya di wilayah Dusun I, Desa Kedung Pengawas , Kecamatan Babelan, Rabu (5/7/23).
Dirinya mengaku khawatir dengan banyaknya nyamuk yang akan menjadi sumber penyakit dan sangat ditakuti masyarakat yaitu demam berdarah dengue (DBD).
"Ya, saya khawatir juga dengan penyakit. Apalagi keluarga saya punya anak kecil. Nah, kalau banyaknya nyamuk seperti ini, sebagai orang tua tentunya khawatir juga sama anak," keluhnya
Hal serupa dirasakan warga Dusun II Desa Kedung Pengawas kata Sada Mintarja yang juga staf Desa Kedung Pengawas. Menurutnya, di lingkungan Dusun II memang banyak nyamuk juga bisa diistilahkan seperti hujan gerimis.
Tentunya warga juga khawatir dan takut dengan gigitan nyamuk pembawa virus DBD.
Dengan demikian, Sada berharap kepada Pemerintah Kabupaten (Pemkab) dalam hal ini Dinas Kesehatan (Dinkes) memberi perhatian dan solusi terkait banyaknya nyamuk demi kesehatan masyarakat.
.
"Mengenali nyamuk itu sulit, mana nyamuk aedes aegypti dan mana yang bukan," katanya.
Dirinya juga berharap kepada masyarakat khususnya dalam hal ini warga Desa Kedung Pengawas agar tetap menjaga kebersihan di lingkungannya masing masing guna menjaga kesehatan.
"Buanglah sampah pada tempatnya," imbuhnya.
Selain itu, katanya, untuk pencegahan DBD, dengan melakukan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) yaitu Menguras, Menutup, Mendaur Ulang Barang Bekas (3 M). √