Penulis : Agustian Fasyah *)
SATUARAH.CO - Penyakit Mpox, yang semakin sering muncul di berbagai negara, termasuk Indonesia, telah menjadi perhatian serius bagi para ahli kesehatan.
Gejala yang mirip dengan penyakit umum lainnya seringkali membuat Mpox luput dari perhatian. Namun, dengan meningkatnya kasus, penting bagi kita untuk memahami lebih dalam mengenai penyakit ini.
Mpox adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus yang masih berkerabat dengan virus cacar. Penularan Mpox dapat terjadi melalui kontak langsung dengan penderita, baik melalui hubungan seksual maupun kontak dengan benda yang terkontaminasi.
Baca Juga: Satgas SIRI Berhasil Amankan Buronan (DPO) Tindak Korupsi Asal Kejari Solok di Kota Batam
Gejala awal Mpox seringkali tidak spesifik, seperti demam, sakit kepala, dan pembesaran kelenjar getah bening. Namun, gejala yang paling khas adalah munculnya ruam kulit yang mirip dengan cacar air.
Untuk mencegah penyebaran Mpox, beberapa langkah penting perlu dilakukan, antara lain:
- Vaksinasi: Meskipun vaksin Mpox secara spesifik belum tersedia secara luas, vaksin cacar yang sudah ada terbukti efektif dalam mencegah Mpox.
Baca Juga: Kejaksaan Diserang Lagi... Corruption Fight Back
- Edukasi Masyarakat: Meningkatkan kesadaran masyarakat tentang gejala Mpox dan cara penularannya sangat penting. Masyarakat perlu diajarkan untuk menjaga kebersihan, menghindari kontak dekat dengan orang yang sakit, dan melakukan pemeriksaan kesehatan jika mengalami gejala yang mencurigakan.
- Peningkatan Sistem Surveilans: Penting untuk memiliki sistem surveilans yang kuat untuk mendeteksi dini kasus Mpox dan melacak kontak erat penderita.
- Pengembangan Riset: Riset terus dilakukan untuk menemukan metode diagnosis yang lebih cepat dan akurat, serta mengembangkan obat-obatan dan vaksin yang lebih efektif.
Baca Juga: Peringati Maulid Nabi Muhammad SAW, Bey Machmudin Ajak Masyarakat Teladani Kepribadian Rasulullah
Penelitian memainkan peran yang sangat penting dalam upaya mengatasi Mpox. Para ilmuwan di Indonesia terus berupaya untuk mengembangkan metode skrining yang sederhana dan terjangkau, serta memanfaatkan teknologi seperti kecerdasan buatan untuk membantu deteksi dini Mpox.
