Kunker ke PG Rajawali II Subang, Mentan Dorong Swasembada Gula Konsumsi Nasional 2024

photo author
- Jumat, 29 Juli 2022 | 22:01 WIB
 (Deny Suhendar)
(Deny Suhendar)

SATUARAH.CO - Dalam upaya peningkatan produksi gula konsumsi, menuju swasembada gula konsumsi Nasional 2024, Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo melakukan kunjungan kerja (Kunker) ke PG Rajawali II Desa Pasirbungur Kecamatan Purwadadi Kabupaten Subang, Jawa Barat, Jumat (29/7/22).

Mentan Syahrul Yasin Limpo dalam kegiatan kunjungan tersebut melakukan olah tanah, tanam hingga panen tebu di Perkebunan tebu milik PG Rajawali II di Desa Pasirbungur

Mentan Syahrul Yasin menyampaikan, strategi Kementerian Pertanian (Kementan), untuk upaya peningkatan produksi gula konsumsi guna menuju swasembada gula konsumsi Nasional 2024.

Baca Juga: Usai Kunjungan ke Tiga Negara di Kawasan Asia Timur, Presiden Jokowi Tiba di Tanah Air

Menurutnya, kini pihaknya terus melakukan upaya peningkatan produksi gula konsumsi melalui pola ekstensifikasi, maupun intensifikasi.

Olah tanah, tanam dan panen tebu yang dilakukannya tersebut, merupakan tindak lanjut instruksi Presiden Joko Widodo kepada jajarannya, khususnya Menteri Pertanian dan Menteri BUMN, ketika rapat terbatas di Istana Kepresidenan, Jakarta beberapa waktu lalu, untuk mempersiapkan berbagai langkah, yang perlu dilakukan untuk memenuhi kebutuhan gula nasional sesegera mungkin.

"Bapak Presiden men-challange, bahwa kita punya lahan masih cukup tersedia. Kita punya kemampuan untuk menghadirkan varietas yang bagus, bahkan beliau sudah mempersiapkan permodalan dalam skema KUR," ujar Mentan.

Baca Juga: SMSI Terus Tolak Pasal Krusial yang Potensial Lemahkan Kebebasan Pers

Sementara menurut Bupati Subang, Ruhimat, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Subang saat ini telah bekerja sama dengan PG Rajawali II untuk mempersiapkan lahan seluas 3000 hektar untuk penanaman Tebu.

"Kami Insya Allah, bekerja sama dengan Rajawali untuk kami tanam seluas 3000 hektar lagi, saya menjamin karena luas area ini, tentunya ada kurang lebih 5000 hektar," ungkap Ruhimat.

Produksi gula nasional untuk Tahun 2021, mencapai 2,35 juta ton, atau naik 10,3 persen, dibandingkan produksi Tahun 2020, yang sebesar 2,13 juta ton. Produksi tersebut berasal dari produksi giling tebu dalam negeri, oleh pabrik gula, dan dialokasikan untuk memenuhi kebutuhan gula konsumsi sebesar 3,2 juta ton, sehingga masih dibutuhkan tambahan produksi, untuk swasembada sebesar 850 ribu ton Gula Kristal Putih (GKP).

Baca Juga: Bunda Literasi Kab Subang Buka Lomba Bercerita Tingkat SD MI dan Launching Simadu Maca

Untuk mengejar kebutuhan gula konsumsi nasional, Direktur Jenderal Perkebunan, Andi Nur Alam Syah menyampaikan, pihaknya sudah menyiapkan lima strategi, yaitu identifikasi kesesuaian lahan baru untuk tebu, pemanfaatan lahan HGU yang terlantar, revitalisasi pabrik gula, investasi pabrik gula baru, dan perbaikan pola kemitraan antara pabrik gula dengan petani tebu.

"Ke depan, untuk memenuhi kekurangan 850 ribu ton itu, kami akan melakukan penanaman lahan baru seluas 75 ribu hektar, dengan pemanfaatan lahan Perhutani, ataupun pada lahan HGU yang terbengkalai," ucap Andi Nur Alsmsyah. Selain penanaman, Andi juga menambahkan, pendekatan intensifikasi dilakukan melalui bongkar ratoon seluas 75 ribu hektar, dan rawat ratoon seluas 125 ribu hektar.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Budhie

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Pemkot Bekasi Hadiri Uji KIP Jawa Barat 2025

Senin, 10 November 2025 | 19:30 WIB
X