Menurut Dwi Susilo, pihaknya mengalami kesulitan dalam melakukan Tracing dari aktivitas yang dilakukan oleh anggota DPRD Karawang yang terpapar Covid-19.
Karena banyaknya kegiatan anggota DPRD, kata dia, sehingga menyulitkan pihaknya untuk melacak dari mana penyebab terpapar sejumlah wakil rakyat di Karawang tersebut.
“Sulit mengetahui penyebab asal bisa terpapar. Karena mereka bisa berada di beberapa tempat,” katanya.
Dwi mengatakan aktivitas DPRD tetap berjalan, namun menerapkan WFH atau 25 persen karyawan masuk kantor dan 75 persen bekerja dari rumah. Penerapan WFH berlaku hingga situasi dinyatakan aman untuk kembali kerja normal.
Sementara dari informasi yang dihimpun, enam dari tujuh anggota DPRD Karawang yang dinyatakan terkonfirmasi Covid-19, saat ini tengah mendapatkan perawatan intensif di IGD RS Primaya Karawang.
Berikut adalah daftar tujuh anggota DPRD Karawang yang terkonfirmasi Covid-19 :
- H. Toto Suripto asal Fraksi PDIP – Masih di rawat di IGD RS Primaya Karawang
- H.Tatang Taufik asal Fraksi PKS – Masih di rawat di IGD RS Primaya Karawang
- Ir. H. Nana Suryana asal Fraksi Pangkal Perjuangan (Partai Nasdem) – Masih di rawat di IGD RS Primaya Karawang
- H. Abas Hadi Mulyana asal Fraksi Partai Demokrat – Masih di rawat di IGD RS Primaya Karawang
- H. Mumun Maemunah asal Fraksi PKS – Masih di rawat di IGD RS Primaya Karawang
- Elievia Khrissiana ST asal Fraksi PDIP – Masih dirawat di IGD RS Primaya Karawang
- H. Deden Rahmat asal Fraksi PKB – Meninggal Dunia
Sementara empat staf Sekretariat DPRD Karawang yang terpapar COVID-19 ialah, Dede Hamzah staf sekretariat urusan Bapemperda, Willy Kasubag Keuangan DPRD, Reno staf Setwan, dan Nana staf Ketua DPRD Karawang.
Hingga kini keempatnya tengah menjalani isolasi mandiri di rumahnya masing-masing. ✓ Junot