"Ketika Indonesia memanggil, santri tidak pernah mengatakan tidak. Santri dengan berbagai latar belakangnya siap sedia mendarmabaktikan hidupnya untuk bangsa dan negara. Menjaga martabat kemanusiaan atau hifdzunnafs adalah salah satu tujuan diturunkannya agama di muka bumi (Maqashid Al-syariah). Tidak ada satu pun agama yang menyuruh pemeluknya untuk melakukan tindakan yang merusak harkat dan martabat manusia. Sebagai insan yang selalu menjunjung tinggi nilai-nilai agama, santri selalu menjunjung tinggi nilai-nila kemanusiaan," ujarnya.
Baca Juga: Gelorakan Semarak G20, Kemenkumham Jateng Gelar Jalan Sehat
Melalui momentum ini, Bupati Subang H Ruhimat menyampaikan, peringatan HSN bukanlah milik santri semata, namun milik semua komponen bangsa yang mencintai tanah air.
"Karena itu, saya mengajak semua masyarakat Indonesia, apapun latar belakangnya, untuk turut serta ikut merayakan Hari Santri. Merayakan dengan cara napak tilas perjuangan santri menjaga martabat kemanusiaan untuk Indonesia," imbuhnya. √