SATUARAH.CO - Antisipasi banjir di musim penghujan, semakin dapat diprediksi bisa terjadi kapan saja. Terlebih intensitas hujan yang tinggi, sehingga masyarakat dihimbau agar waspada terhadap musim tersebut.
Hal ini ditegaskan Wali Kota Cirebon, Nashrudin Azis, kepada seluruh warga untuk meningkatkan kewaspadaan.
Kewaspadaan ini sebagai tindakan untuk mengantisipasi terjadinya bencana, sehingga sejak dini perlu dilakukan sebagai bentuk antisipasi.
Pernyataan Nashrudin Azis yang disampaikan Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Cirebon, Drs. H. Agus Mulyadi, M.Si., disampaikan dihadapan para petugas gabungan kesiapsiagaan nenghadapi bencana hidrometeorologi.
“Berdasarkan press release dari BMKG menyebutkan awal musim di Jabar diprakirakan terjadi September dan di Kota Cirebon pada Oktober-November,” kata Azis. Sedangkan puncak musim hujan diprakirakan terjadi Januari 2022.
Bila dikaji dari kejadian bencana selama 3 tahun ke belakang, ada tren yang menunjukkan bahwa banjir akan melanda Kota Cirebon di awal tahun. Seperti terjadi di RW 06 Suradinaya, Kelurahan Pekiringan pada Maret 2018, banjir di kawasan Kecamatan Harjamukti dan Kecamatan Lemahwungkuk pada Januari-Februari 2020, serta banjir di Kelurahan Kalijaga yang baru terjadi di akhir Maret 2021. Kejadian tersebut berdampak pada sekitar 12 ribu penduduk yang berada di sekitar area banjir.
“Untuk itu masyarakat yang tinggal di daerah rawan banjir dan tanah longsor untuk meningkatkan kewaspadaan menjelang puncak musim penghujan,” kata Azis.
Terlebih curah hujan pada musim penghujan kali ini, sambung Azis, lebih tinggi daripada sebelumnya. “Perlu pula dilakukan tindakan antisipasi bencana bersama-sama,” katanya.
Seperti melakukan normalisasi sungai dan kali, memperbaiki drainase, memantau debit air sungai dan kali serta melakukan pembersihan sungai dari sampah dengan kegiatan kerja bakti.
Sementara itu Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Cirebon, Drs. H. Agus Mulyadi, M.Si., menjelaskan Pemerintah Daerah (Pemda) Kota Cirebon bersama-sama dengan TNI/Polri dan instansi terkait lainnya akan melakukan kerja bakti dengan membersikan drainase dan normalisasi saluran.
"Tindakan ini untuk mengantisipasi terjadinya bencana di musim penghujan,” kata Agus.
Pada kesempatan itu Agus juga meminta agar tidak terjadi delay atau waktu tunggu yang sama saat terjadi kebencanaan.
“Begitu ada informasi bencana, teman-teman BPBD bisa meluncur ke lokasi,” ujarnya.
Namun Agus juga yakin personel BPBD Kota Cirebon sudah tangguh dan teruji. Sehingga mereka selalu siap menolong setiap terjadi kejadian kebencanaan.