Khoirul Anwar menegaskan, pihaknya berkomitmen untuk terus mendorong pemerataan pendidikan dan ketenagakerjaan tidak hanya di wilayahnya, tetapi juga di seluruh Kabupaten Bekasi.
Khoirul Anwar mengapresiasi Bupati Bekasi, Sekda, BPKSDM, serta stakeholder yang menyalurkan dukungan dan CSR untuk pendidikan.
Sementara itu, drg. Yunita Ambarwati membawa inovasi Sidomu (Sistem Dokumentasi Mutu) yang menjadi unggulan RSUD Cabangbungin dalam kompetisi tersebut. Aplikasi berbasis digital itu berfungsi memantau mutu layanan rumah sakit secara terintegrasi, mencakup keluhan pasien maupun tenaga kesehatan.
“Sidomu memudahkan kami melihat berbagai keluhan dan kebutuhan pasien. Setiap laporan bisa langsung ditindaklanjuti dalam 1x24 jam. Semua data terdokumentasi dalam satu sistem,” jelas Yunita.
Meski masih memanfaatkan platform digital gratis berbasis Google, Sidomu telah memberikan kemudahan akses informasi bagi seluruh unit layanan rumah sakit. Yunita menegaskan bahwa inovasi tersebut sangat mungkin direplikasi oleh fasilitas kesehatan lain.
“Nanti bisa diterapkan di RSUD atau Puskesmas lainnya. Replikasinya mudah. Tidak harus semua komponennya dipakai, tapi bisa disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing layanan,” ujarnya.
Baca Juga: Bapemperda DPRD Kota Bekasi: Sepanjang 2025, Dari 11 Raperda, Sembilan Raperda Selesai Jadi Perda
Dalam tahapan kompetisi, Yunita mengaku bangga bisa lolos hingga enam besar setelah melewati visitasi lapangan, verifikasi manfaat inovasi oleh pemangku kepentingan, serta tahap adu gagasan di hadapan tiga Asisten Daerah Provinsi Jawa Barat.
“Luar biasa rasanya. Di tahap akhir kami beradu gagasan dengan para inovator hebat dari seluruh Jawa Barat. Ini pengalaman yang sangat berharga,” ujarnya.
Keberhasilan ini dinilai sebagai bukti hadirnya gagasan-gagasan progresif dari ASN daerah, sekaligus menunjukkan komitmen Kabupaten Bekasi dalam meningkatkan kualitas layanan publik dan memberdayakan masyarakat melalui inovasi berkelanjutan.
Melalui dua inovasi tersebut, Kabupaten Bekasi menunjukkan arah pembangunan yang menekankan pemerataan pendidikan, peningkatan mutu kesehatan, dan penyerapan tenaga kerja lokal berbasis kompetensi.
Keduanya menjadi contoh praktik baik yang dapat direplikasi di tingkat daerah lain, sekaligus memperkuat posisi Kabupaten Bekasi sebagai daerah yang mendorong percepatan reformasi birokrasi melalui inovasi nyata. √