SATUARAH.CO – Ketua Komite Disiplin PSSI, Irjen Pol (Purn) Erwin Tobing bergerak cepat untuk menanggapi isu atau indikasi suap yang ada di kompetisi Liga 3 2021 Jawa Timur.
Kabar itu berawal dari tim Gresik Putra (Gestra Paranane FA) yang mencuatkan isu dugaan pengaturan skor di Grup B Liga 3 Zona Jawa Timur. Isu indikasi pengaturan skor menyeret peserta lain di grup ini, yakni NZR Sumbersari.
“Saya banyak ditanya tentang kasus yang di Jawa Timur tentang adanya pengaturan skor. Saya ingin menjelaskan bahwa itu dalam lingkup Liga 3 Jawa Timur. Karena Liga 3 Jawa Timur, maka akan ditangani oleh Asprov PSSI Jawa Timur dan komdisnya,” kata Erwin Tobing, dilansir satuarah.co dari laman resmi pssi.org, Jumat (19/11/2021)
BACA JUGA; Naturalisasi 4 Pemain untuk Timnas, Begini Penjelasan Sekjen PSSI
Namun begitu, Erwin menjelaskan kalau pihaknya di PSSI pusat tidak lepas tangan.
“Kita kontak, mendengar, dan memberi arahan apa yang harus dilakukan oleh mereka. Kalau ternyata bisa diketahui, mudah-mudahan bisa terungkap, segera kerja sama dengan Polda untuk diusut tuntas,” tegasnya.
Erwin mengaku pihaknua tidak menangani. Namun, kalau ternyata benar, sanksinya seumur hidup. Hidupnya di sepak bola ini harus hati-hati. Ada uang atau tidak? Yang jelas kalah sesuai dengan permintaan. Ini dihubungi.
“Makanya ada laporan dari pihak manajemen. Dia laporkan ke Komdis Asprov. Bagaimana sekarang? Ini sedang disidangkan. Jadi jangan ragu-ragu untuk lapor ke polisi. Itu yang bisa saya sampaikan,” imbuhnya.
BACA JUGA; Kebakaran Kilang Minyak Pertamina, Pemerintah Diminta Tindak Tegas Oknum Sabotase
BACA JUGA; UNWCI Indonesia Campaign Dukung Polri Berantas Pinjol Ilegal, Ini Penjelasannya
Menurut Erwin, hari ini Asprov sedang melakukan sidang kedua, “Bagaimana keputusan sidangnya, memang ada dugaan, dalam pertandingan Gestra Paranane FA dengan NZR Sumbersari FC dan Gestra melawan Persema. Saat Gestra melawan NZR Sumbersari FC, Gestra kalah 0-1, sedangkan saat lawan Persema dia kalah 1-5, dan ada deal yang kita dengar kepada pemain dan offisial. Ini informasinya,” ungkapnya.
“Polda tentunya akan membantu untuk menangainya, Ketum sangat tidak ingin ada pengaturan skor dalam persepakbolaan, kita semua tidak ingin hal itu terjadi,” lanjutnya. √
Artikel Terkait
Bahas RUU Dikdok, Lestari Moerdijat: Penyebaran Dokter Tidak Merata
Farid Okbah Pernah Bertemu Presiden Jokowi di Istana, Ini Penjelasan Ketua Umum Parmusi
Ini Produk UMKM Kota Bekasi yang Dipajang di Uniqlo Grand Metmall
Terjadi Malam Ini, Begini Cara Ambil Foto Gerhana Bulan Pakai HP
31 Ribu PNS Terindikasi Terima Bansos, Wakil Ketua Komisi II DPR: Pecat Saja!