hukum-kriminal

11 Tahun Tipu Sepak Bola Indonesia, Ini Jejak El Amin

Minggu, 5 Desember 2021 | 14:46 WIB
Ilustrasi dokter. (cnnindonesia.com)

BACA JUGA; Geruduk Kantor Desa Harapan Jaya, Warga Keluhkan Tambak dan Kali Tercemar Kotoran Ayam

"Proses hukum saya rasa harus dilanjutkan sebagai efek jera dan jangan sampai terulang oleh oknum siapapun. PSS Sleman ataupun FK USK adalah garda terdepan untuk meneruskan hal ini ke ranah hukum," kata Alfan.

Pasalnya, penipuan yang dilakukan dokter gadungan ini bukan perkara sepele. Ini merupakan kejahatan besar di bidang kesehatan dan olahraga yang terkait dengan prestasi sepak bola Indonesia.

"Posisi dokter tim itu sangat vital. Dokter tim bertanggung jawab tentang illness dan injury, penanganan yang tepat dan cepat saat cedera di lapangan agar pemain bisa selamat dari hal-hal yang fatal, mengatur gizi pemain, manajemen sistem medis klub, da lain sebagainya," kata Alfan.

Direktur Utama PT Liga Indonesia Baru (LIB) Akhmad Hadian Lukita mengakui ada yang salah dengan sistem verifikasi di operator. Karenanya temuan ini jadi pelajaran agar tak terulang.

BACA JUGA; Makanannya Tak Manusiawi, Asisten Shin Tae Yong Marah Besar ke Panitia Piala AFF 2020

"Selama ini proses verifikasi ada di klub. Semua verifikasi tentang dokter tim ada di klub, bukan di PT LIB. Ini jadi pelajaran buat kita. Kami akan jadikan ini momen untuk berbenah," ucap Lukita.

Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan pun menyayangkan hal ini bisa menimpa sepak bola Indonesia. Karenanya Iriawan akan melakukan penerapan lebih tegas dalam perekrutan dokter Timnas Indonesia.

"2018 itu [saat Elwizan Aminudin di Timnas U-19] bukan zaman kepengurusan saya. Walau demikian saya sangat menyesalkan ulah oknum seperti ini. Sangat merugikan tim," kata Iriawan.

Halaman:

Tags

Terkini