Seminar Evaluasi Ekonomi Akhir Tahun, Eisha M Rachbini: Indonesia Harus Siasati Dampak Ekonomi Global

photo author
- Kamis, 22 Desember 2022 | 07:51 WIB
Seminar Evaluasi Akhir Tahun
Seminar Evaluasi Akhir Tahun

SATUARAH.CO - Setelah pandemi Covid 19 selesai, semua berharap langsung terjadi recovery ekonomi, namun tidak terjadi lantaran ekonomi global langsung dihantam perang yang meluas di Eropa dan Rusia. 

Kondisi geopolitik yang keras ini memperparah ketidakpastian ekonomi  global dan berakibat pada kelangkaan pangan dan energi.

Ha itu dikatakan Eisha M Rachbini, Ph.D. dalam Seminar Evaluasi Ekonomi Akhir Tahun yang digelar Universitas Paramadina secara hibrid dan dimoderatori Adrian Wijanarko, Selasa (20/12/22) lalu.

Menurut Eisha M Rachbini, hal ini mengakibatkan harga pangan dan energi meningkat tinggi dan menyebabkan tingkat inflasi di banyak negara meningkat pesat.  Ekonomi global sudah  diubah prediksinya berkali-kali dan tahun 2022 ini diperkirakan hanya tumbuh 3,2 persen dan inflasi tinggi sekitar 8,8 persen (IMF, 2022).

Baca Juga: Menkumham RI Resmikan Pemberlakuan Kebijakan Second Home Visa

Dosen IPB ini berujar, Indonesia harus menyiasati dampak ekonomi global saat ini. “Seharusnya channel berasal dari nilai tukar, inflasi, dan bagaimana konsolidasi yang diperlukan dengan  evaluasi terhadap perekonomian domestik. Indonesia cenderung menerapkan kebijakan moneter ketat, sehingga berdampak pada sektor riil. Sektor riil di Amerika Serikat juga mengalami perlambatan pertumbuhan. Secara global jika ada pengetatan moneter maka hal tersebut akan menyebabkan perlambatan ekonomi,” kata Eisha M Rachbini.

“Ketika AS menaikkan suku bunga akan berdampak pada perekonomian Indonesia terutama dari sisi nilai tukar, inflasi yang tinggi karena kenaikan harga pangan dan energi. Sektor riil mendapat beban besar dari harga impor include bahan impor akibat kenaikan nilai tukar. Dibutuhkan penguatan dari sisi fiskal di Indonesia,” ujarnya.

Salah satu risiko besar yang menjadi ancaman stabilitas ekonomi global adalah krisis energi akibat tren peningkatan harga komoditas energi dunia. Harga Minyak Mentah dan Gas Alam meningkat lebih tinggi dibandingkan level awal tahun 2022

Dalam kesempatan yang sama Dr. Handi Risza, Wakil Rektor Universitas Paramadina menyatakan, terdapat pergeseran konflik global ke bentuk konflik geopolitik yang menyebabkan terjadinya kenaikan inflasi global yang amat tinggi sejak Februari 2022. Di saat demand mulai pulih dan supply juga beranjak berbenah, tiba-tiba terjadi konflik Rusia vs Ukraina.

Baca Juga: KPK Apresiasi Komitmen dan Kontribusi PT Pelindo dalam Aksi Pemangkasan Birokrasi

“Krisis global juga menjadikan suku bunga naik tinggi dan menyebabkan munculnya cost of fund di banyak benua. Terdapat 60 negara yang default karena kegagalan membayar hutang. Ujungnya, stagflasi mengancam. Inflasi global naik tinggi sekali tetapi pertumbuhan ekonomi melambat sehingga menjadi bentuk Stagflasi. Dampak bertubi-tubi dari ekonomi global mau tak mau akan berdampak pada perekonomian domestik,” paparnya.

Pertumbuhan ekonomi sampai kuartal terakhir 2022 secara makro nampak baik. Pertumbuhan ekonomi mampu tumbuh 5% sebanding dengan ketika sebelum pandemi. Namun yang menjadi catatan, pertumbuhan tersebut berasal dari low base. Ada pada biaya rendah sehingga nanti ketika terdapat aktivitas ekonomi tinggi akan langsung melonjak ke biaya tinggi.

“Indonesia masih harus berhati hati terhadap kebijakan SBN domestic dan nilai tukar, memperhtikan angka kemiskinan dan pengangguran, ICOR kita yang masih tinggi sehingga berisiko keengganan pada investor luar negeri. Di samping itu juga harus mulai kreatif untuk mendekomposisi sumber-sumber pertumbuhan ekonomi baru, sehingga tidak lagi bergantung pada kenaikan harga komoditas sawit dan batubara. Karena diprediksi pada 2023 harga komoditas akan kembali turun,” saran Handi.

Pembicara lainnya, Dr. Agus Herta Dosen Universitas Mercu Buana memaparkan bahwa siklus bisnis, mampu memperkirakan akan berada dimana kondisi ekonomi yang sangat baik, sehingga setelah 7 tahun kemudian ekonomi siap ketika terjadi paceklik.

Baca Juga: Terima Hibah Kapal Patroli Imigrasi dari Pemprov Kepri, Menkumham Yasonna Bilang Begini

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Budhie

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X