Cek Kondisi Fan Belt Jika Mobil Sudah Berumur, Ini yang Disarankan

SATUARAH.CO - Bagi Anda yang memiliki mobil sudah berumur, selain mesti rajin servis berkala, sebaiknya mengecek komponen-komponen vital yang memang sudah waktunya untuk diganti.

Salah satunya adalah V-Belt atau fan belt, yang berfungsi menghubungkan beberapa komponen dengan putaran mesin.

Di antaranya untuk memutar camshaft, pompa air (water pump), alternator, kompresor AC, idle pulley, serta kipas pendingin radiator.

Baca Juga: Tim Baintelkam Mabes Polri Kunjungi SMSI Pusat, Ini yang Dibahas

Komponen ini umumnya berupa sabuk dari bahan karet tahan panas yang akan terus berputar sepanjang mobil dihidupkan.

Penggantian V-Belt ini disarankan dilakukan setiap jarak tempuh 40.000 km. Namun terkadang suka lupa memeriksa kondisi V-belt, bahkan sampai lama tidak diganti.

Padahal resiko besar, bisa saja ketika berkendara komponen ini tiba-tiba putus. Kalau sudah begitu, dijamin bakal mogok, bahkan bisa membuat mesin rusak parah.

“Jika yang putusnya fan belt, biasanya akan muncul indikator peringatan overheat, karena water pump-nya tidak berputar. Lalu terjadi masalah pada pengisian baterai,” terang Wahono, Service Manager Auto 2000, BSD City.

Baca Juga: Menpan RB Resmikan Mal Pelayanan Publik di Cikarang, Ini Harapan Plt Bupati Bekasi

Yang lebih berbahaya, tambahnya, jika pengemudi tetap memaksa jalan mobilnya, mesin bisa mati mendadak dan akan mengakibatkan silinder head melengkung.

“Sebelum hal itu terjadi terjadi, perhatikan saat AC tiba-tiba panas, dilanjut munculnya indikator aki pada meter cluster, lalu setelah itu temperatur mesin akan naik, sebaiknya langsung cari tempat parkir untuk mengecek kondisi dibalik kap mesin,” imbuhnya.

Sementara jika yang putus adalah timing belt, dampaknya bisa lebih fatal lagi. Sebab timing belt ini mengatur ritme buka tutup katup (dengan memutar camshaft), agar tidak saling bertabrakan.

Baca Juga: Kota Bekasi jadi Percontohan Sanitasi Limbah Terbaik Saat Launching BLUD PALD di Makasar

Bayangkan bila timing belt sampai putus, komponen-komponen yang digerakkan olehnya akan saling menghantam satu sama lain, sehingga dapat menyebabkan kerusakan pada mesin mobil Anda.