Menurut Herman Suryatman, hal itu dipengaruhi oleh adanya kereta cepat Jakarta-Bandung.
"Ini juga dampak dari Whoosh. Namun untuk transportasi barang perlu diwaspadai karena mengalami penurunan terutama untuk angkutan laut," sebutnya.
"Jadi kesimpulannya ekonomi Jabar bulan terakhir ini relatif stabil, tapi banyak yang harus diwaspadai," tambah Herman.
Neraca Dagang Surplus
Kepala BPS Jabar Darwis Sitorus menambahkan, neraca perdagangan di Jabar mengalami surplus sebesar 1,98 miliar dolar AS pada Desember 2024.
Baca Juga: Ajukan Empat Tuntutan, Aksi Ribuan Tenaga Honorer di DPR Berjalan Tertib dan Lancar
Nilai ekspor mencapai 3,15 miliar dolar AS, sedangkan nilai impor mencapai 1,17 miliar dolar AS.
“Surplus neraca perdagangan pada Desember 2024 lebih rendah jika dibandingkan dengan neraca perdagangan pada November 2024. Akan tetapi jika dibandingkan dengan Desember 2023, nilai surplusnya masih lebih tinggi,” jelas Darwis.
Disebutkan ekspor di Desember 2024 mencapai 3,15 miliar dolar AS, turun 1,96 persen dari 3,21 miliar dolar AS pada November 2024. Penurunan diakibatkan oleh turunnya kelompok nonmigas sebesar 2,41 persen.
Secara year on year, nilai ekspor mengalami peningkatan 9,56 persen dibandingkan Desember 2023 sebesar 2,87 miliar dolar AS, diakibatkan oleh kenaikan kelompok nonmigas sebesar 10,40 persen. √