SATUARAH.CO - Sejumlah mahasiswa dari Universitas Bhayangkara Bekasi mengunjungi Kilang LPG PT. Bina Bangun Wibawa Mukti (BBWM) yang merupakan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Kabupaten Bekasi di Desa Kedung Jaya, Kecamatan Babelan.
Dalam kunjungan tersebut, para mahasiswa tampak melontarkan sejumlah pertanyaan kepada Manager Kilang PT BBWM Wegig Ardianto yang didampingi Irham Alqois Supervisor Operasi dan Produksi PT BBWM.
Selain itu, didampingi pihak PT BBWM, mereka diajak ke sejumlah lokasi di lingkungan Kilang agar mengetahui sejumlah proses yang dilakukan Kilang LPG PT BBWM tersebut.
Baca Juga: Catat!! Pemkab Bekasi Bakal Umumkan Identitas Pelaku Pencemaran Kali Cilemahabang
Alexander Raihan mahasiswa semester 3 Fakultas Teknik Jurusan Teknik Industri Universitas Bhayangkara mengaku, tujuan kunjungan dirinya dan rekan-rekannya karena ingin mendapatkan informasi lebih jelas tentang PT BBWM sebagai salah satu BUMD yang dimiliki Pemkab Bekasi dari sisi teknis produksi dan keuntungan yang didapat.
"Dari hasil kunjungan secara langsung ke kilang BBWM di Babelan, kami akhirnya mengetahui jika dari tahun 2006 sampai dengan 2016, PT BBWM menandatangani perjanjian kerjasama Built Operate Transfer (BOT) dengan PT. Odira untuk mengolah LPG, Condensat dan Lean Gas di mana kuota yang diberikan Pertamina saat itu mencapai 32 juta meter kubik perhari," ujar Raihan kepada sejumlah awak media, Senin (11/10/21).
Baca Juga: Timpa Rumah Warga, Atap Bangunan SDN Bayur I Cilamaya Karawang Roboh
Selain itu, kata Raihan, pembagian deviden dari hasil pengelolaan tersebut, BBWM pernah menyetorkan PAD sebesar Rp 36 miliar ke Pemkab Bekasi pada tahun 2012.
Setelah kerja sama dengan PT. Odira berakhir pada tahun 2016 dan berbarengan dengan keluarnya Permen ESDM No.6 tahun 2016 yang mengatur bahwa daerah penghasil tidak lagi memiliki hak istimewa, sambung dia, diketahui PT. BBWM hanya memproduksi LPG dengan kuota sebesar 4 juta meter kubik perhari yang diberikan Pertamina.
Baca Juga: Bulan Kelahiran Ternyata Bisa Ungkap Karakter Aslimu, Satu di Antaranya Romantis
Namun demikian sambungnya, PT. BBWM masih dapat menyetorkan PAD sebagai pembagian deviden ke Pemkab Bekasi meskipun dengan jumlah yang lebih kecil.
Hal ini dipengaruhi karena saat ini BBWM hanya mengelola satu lini bisnis yaitu LPG dan juga karena turunnya harga gas dunia.
"Dengan mengolah sumber daya alam (SDA) yang tidak terbarukan, maka suatu saat cadangan gas dalam perut bumi Bekasi akan habis, maka kami berharap ada upaya PT BBWM untuk melakukan diversifikasi atau pengembangan usaha lainnya," imbuh Raihan.
Senada dikatakan Nia Nadia Siwi mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Bhayangkara yang juga perwakilan Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII).
Artikel Terkait
Uban di Kepala Bisa Langsung Kembali Hitam dalam Waktu 30 Menit, Modalnya Cuma Mentega Kok
Pembacok Sekuriti SMK di Sukatani Dicokok Polisi
Mau Langsing, Coba Deh Minum Air Jahe Dicampur Lemon
Gugatan Ditolak Pengadilan, PT SRM Gagal Revitalisasi Pasar Cikarang
GP Ansor Jaksel Ajak Warga DKI Tolak Paham Radikalisme