SATUARAH.CO – Universitas BSI (Bina Sarana Informatika) turut berkontribusi dengan mengikuti program kampus mengajar.
Sebanyak 41 Dosen Pendamping Lapangan (DPL) dan 34 mahasiswa Universitas BSI, dinyatakan lulus, berdasarkan surat pemberitahuan hasil seleksi mahasiswa dan DPL Program Kampus Mengajar Angkatan 3 Tahun 2022.
Wakil Rektor 1 Bidang Akademik, Diah Puspitasari mengungkapkan, sangat bersyukur, dengan adanya peningkatan partisipasi mahasiswa dan dosen Universitas BSI yang lulus dalam program kampus mengajar angkatan 3.
Baca Juga: Meski Covid-19 Menyerang Pemain, LIB Tegaskan Tak Akan Hentikan Kompetisi
“Rektor bersama seluruh staf bidang akademik, siap untuk mendukung dan memfasilitasi mahasiswa dan dosen yang terlibat dalam program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) Kampus Mengajar. Kami harapkan semua mahasiswa dan dosen yang lulus, dapat berkontribusi dan memainkan perannya sesuai dengan tugas dan tanggung jawab yang diberikan dalam program kampus mengajar,” ujar Diah dalam rilis yang diterima, Rabu (2/2/2022).
Kampus mengajar merupakan bagian dari program Kampus Merdeka yang memberikan kesempatan kepada mahasiswa maupun dosen, untuk berkontribusi dengan mengembangkan diri lewat aktivitas di luar perkuliahan.
Dosen dan mahasiswa akan terjun langsung ke sekolah di seluruh Indonesia dan membantu meningkatkan wawasan siswa melalui proses belajar mengajar.
Baca Juga: Siap Pindah ke IKN di Kaltim, Firli Bahuri: KPK Berkedudukan di Ibu Kota Negara
Baca Juga: HMI Albatutah Gelar Unjukrasa Desak KPK Usut Tuntas Dugaan Korupsi di Sidoarjo
Ditemui di tempat lain, koordinator Kampus Mengajar Universitas BSI, Muhammad Sony Maulana, menyampaikan tahapan seleksi angkatan ke-3 berbeda dari angkatan sebelumnya. Dimana di tahap 3 ini, lebih kompetitif dan lebih banyak kebutuhan pesertanya.
“Namun, kami tetap berupaya memberikan pembekalan-pembekalan kepada calon peserta dari mahasiswa dan dosen, sebelum mengikuti kegiatan. Kebutuhan dokumen untuk kelengkapan persyaratan, kami fasilitasi, baik dari bidang akademik maupun non akademik. Agar mahasiswa dan dosen dapat lebih fokus dalam menyelesaikan persyaratan administratif,” tutur Sony. √