edukasi

Kunjungi Kilang LPG PT. BBWM di Babelan, Ini Penjelasan Mahasiswa Bhayangkara Bekasi

Selasa, 12 Oktober 2021 | 08:01 WIB
Mahasiswa Bhayangkara berpose bersama Manager Kilang PT BBWM Wegig Ardianto yang didampingi Irham Alqois Supervisor Operasi dan Produksi PT BBWM (Budhie Uban)

SATUARAH.CO - Sejumlah mahasiswa dari Universitas Bhayangkara Bekasi mengunjungi Kilang LPG PT. Bina Bangun Wibawa Mukti (BBWM) yang merupakan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Kabupaten Bekasi di Desa Kedung Jaya, Kecamatan Babelan.

Dalam kunjungan tersebut, para mahasiswa tampak melontarkan sejumlah pertanyaan kepada Manager Kilang PT BBWM Wegig Ardianto yang didampingi Irham Alqois Supervisor Operasi dan Produksi PT BBWM.

Selain itu, didampingi pihak PT BBWM, mereka diajak ke sejumlah lokasi di lingkungan Kilang agar mengetahui sejumlah proses yang dilakukan Kilang LPG PT BBWM tersebut.

Baca Juga: Catat!! Pemkab Bekasi Bakal Umumkan Identitas Pelaku Pencemaran Kali Cilemahabang

Alexander Raihan mahasiswa semester 3 Fakultas Teknik Jurusan Teknik Industri Universitas Bhayangkara mengaku, tujuan kunjungan dirinya dan rekan-rekannya karena ingin mendapatkan informasi lebih jelas tentang PT BBWM sebagai salah satu BUMD yang dimiliki Pemkab Bekasi dari sisi teknis produksi dan keuntungan yang didapat.

"Dari hasil kunjungan secara langsung ke kilang BBWM di Babelan, kami akhirnya mengetahui jika dari tahun 2006 sampai dengan 2016, PT BBWM menandatangani perjanjian kerjasama Built Operate Transfer (BOT) dengan PT. Odira untuk mengolah LPG, Condensat dan Lean Gas di mana kuota yang diberikan Pertamina saat itu mencapai 32 juta meter kubik perhari," ujar Raihan kepada sejumlah awak media, Senin (11/10/21).

Baca Juga: Timpa Rumah Warga, Atap Bangunan SDN Bayur I Cilamaya Karawang Roboh

Selain itu, kata Raihan, pembagian deviden dari hasil pengelolaan tersebut, BBWM pernah menyetorkan PAD sebesar Rp 36 miliar ke Pemkab Bekasi pada tahun 2012.

Setelah kerja sama dengan PT. Odira berakhir pada tahun 2016 dan berbarengan dengan keluarnya Permen ESDM No.6 tahun 2016 yang mengatur bahwa daerah penghasil tidak lagi memiliki hak istimewa, sambung dia, diketahui PT. BBWM hanya memproduksi LPG dengan kuota sebesar 4 juta meter kubik perhari yang diberikan Pertamina.

Baca Juga: Bulan Kelahiran Ternyata Bisa Ungkap Karakter Aslimu, Satu di Antaranya Romantis

Namun demikian sambungnya, PT. BBWM masih dapat menyetorkan PAD sebagai pembagian deviden ke Pemkab Bekasi meskipun dengan jumlah yang lebih kecil.

Hal ini dipengaruhi karena saat ini BBWM hanya mengelola satu lini bisnis yaitu LPG dan juga karena turunnya harga gas dunia.

"Dengan mengolah sumber daya alam (SDA) yang tidak terbarukan, maka suatu saat cadangan gas dalam perut bumi Bekasi akan habis, maka kami berharap ada upaya PT BBWM untuk melakukan diversifikasi atau pengembangan usaha lainnya," imbuh Raihan.

Senada dikatakan Nia Nadia Siwi mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Bhayangkara yang juga perwakilan Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII).

Halaman:

Tags

Terkini

Jeritan Korban Malapetaka Banjir Aceh

Jumat, 5 Desember 2025 | 10:29 WIB