SATUARAH.CO – Kisruh pembangunan SDN Waluya 3 yang lokasinya berdampingan dengan Sekolah Dasar Islam Terpadu (SDIT) Bina Lestari, terus berlanjut.
Sejumlah pihak di Kabupaten Bekasi, yang dihubungi satuarah.co, Sabtu (9/10/2021), menyesalkan tindakan segelintir oknum aparatur sipil negara (ASN) di lingkungan Pemkab Bekasi, yang sengaja membuat kegaduhan di Perumahan Bumi Citra Lestari (BCL), Desa Waluya, Kecamatan Cikarang Utara.
Mereka menilai tidak seharusnya Penjabat Bupati Bekasi, H Dani Ramdan dan Kepala Dinas Pendidikan, H Carwinda membangun unit sekolah baru (USB) SDN Waluya 3.
Baca Juga; Ormas, OKP dan LSM, Kab Subang Deklarasi Tolak Kekerasan
Pasalnya, di areal lahan fasilitas sosial – umum (fasos-fasum) Perumahan BCL Blok E21 dan E30, itu sudah ada SDIT Bina Lestari, yang berdiri sejak 10 tahun lalu, tepatnya 2012.
“Sekolah yang sudah ada seharusnya lebih fokus diperhatikan ketimbang mendirikan unit sekolah baru,” kata tokoh masyarakat Kabupaten Bekasi, H Yaman Edie Bair.
Namun demikian, Yaman sangat mengapresiasi dan menerima program USB tersebut. Akan tetapi dia berharap untuk lokasinya agar dipindahkan ke tempat lain. Atau USB itu diperuntukan buat SMP Negeri.
Baca Juga; TNI AL Lanal TBA Gelar Aksi Sosial Khitanan Massal Gratis
Sebab, lokasi SDN Waluya 3 berdampingan dengan SDIT Bina Lestari yang beralamat di Jalan Bumi Citra Lestari, Blok E20 dan E31.
“Jadi, sangat tidak elok, masa ada dua sekolah yang sama di lokasi yang sama,” tandasnya.
Yaman mengungkapkan, berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Permendikbudristek), jarak sekolah baru dengan sekolah yang sudah ada, itu berjarak 3 kilometer.
“Sedangkan lokasi SDN Waluya 3 hanya beberapa meter saja dengan SDIT Bina Lestari. Sehingga suasana Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) dipastikan tidak kondusif,” kata Ketua Dewan Pertimbangan (Wantim) Partai Golkar Kabupaten Bekasi ini. √