SATUARAH.CO - Kondisi kekurangan pengajar atau guru di Kota Bekasi menjadi perhatian serius Pemerintah Kota (Pemkot) Bekasi yang merupakan salah satu penyangga Provinsi Jakarta.
Menanggapi hal itu, DPRD Kota Bekasi meminta agar Pemerintah Kota (Pemkot) mencari solusi untuk mengatasi masalah tersebut.
Ditemui wartawan, Wakil Ketua DPRD Kota Bekasi Faisal, SE mendesak Pemkot agar dapat keluar dari permasalahan kurangnya tenaga pengajar.
Menurut Faisal, Pemkot Bekasi harus benar-benar melihat persoalan Pendidikan ini.
“Pemerintah harus benar-benar melihat persoalan pendidikan, karena kita akan menjemput generasi emas 2045. Kekurangan guru di SMP Negeri harus segera dicarikan solusinya,” tandas Faisal.
Dirinya menyarankan agar Pemkot Bekasi melibatkan Mahasiswa. Keterlibatan Mahasiswa itu, kata Faisal, merupakan jangka pendek dengan membentuk mereka menjadi relawan tanaga pengajar.
“Sementara, mungkin relawan-relawan yang siap membantu mengajar. Dengan harapan ke depan mereka juga bisa diapresiasi, dan ini harus dipikirkan secara baik oleh pemerintah, disiapkan anggarannya, dan benar-benar menjadi prioritas. Ini sudah wajib pemerintah,” jelas dia.
Baca Juga: BMKG Gelar Exit Meeting Pemeriksaan Laporan Keuangan Tahun Anggaran 2024
Kata Faisal, ini akan menjadi solusi sementara sambil berkoordinasi dengan kementerian terkait. Faisal menuturkan, saat ini sudah ada beberapa universitas yang bekerjasama dengan Pemkot Bekasi untuk merekrut relawan pengajar.
"Langkah ini sejalan dengan kerjasama Pemerintah Kota Bekasi dengan Universitas Negeri Jakarta (UNJ)," ucapnya.
Kerjasama tersebut mencakup program magang mahasiswa untuk membantu mengatasi kekurangan guru di tingkat TK, SD, dan SMP.
Menurut Faisal, mahasiswa yang sudah mencapai semester 6 dapat mengajar dengan durasi satu semester dan dapat diperpanjang hingga dua semester.