Peran Penting Sekolah Hambat Kepunahan Permainan Tradisional

photo author
- Rabu, 7 Mei 2025 | 12:15 WIB
Ilustrasi: Permainan Congklak
Ilustrasi: Permainan Congklak

SATUARAH.CO - Indonesia terkenal dengan keberagaman suku, budaya, adat, dan bahasa. Salah satu dari keberagaman yang sering kita jumpai adalah permainan tradisional. Tak banyak yang mengenal permainan tradisional karena efek perkembangan teknologi sehingga membuat generasi saat ini lebih menyukai bermain gadget daripada melakukan permainan secara konkret.


Hal tersebut merupakan suatu masalah yang lama kelamaan jika dibiarkan akan berdampak bagi dirinya sendiri dan lingkungan sekitar.

Seperti yang kita ketahui melakukan permainan secara langsung akan melatih gerak sensorik dan motorik yang dimana akan mendorong pembelajaran dalam diri anak melalui eksplorasi, rasa ingin tahu, pemecahan masalah, dan kreativitas.

Banyak sekali manfaat yang bisa didapat dari permainan tradisional seperti mengembangkan kecerdasan sosial dan emosional, mengajarkan nilai-nilai budaya, meningkatkan kreativitas, meningkatkan kesehatan fisik dan mental, menciptakan suasana menyenangkan, mengenalkan anak pada alam, dan lain sebagainya.

Baca Juga: Ketua dan Sekretaris PWI Bekasi Raya Perkuat Sinergi Lakukan Kunjungan ke Wakapolres Metro Bekasi Kota

Pentingnya mengenalkan anak tentang permainan tradisional. Indonesia memiliki permainan tradisional yang sangat beragam, hampir setiap daerah memiliki permainan tradisional salah contohnya adalah Gobak sodor, Benteng, Congklak, Demprak, Eglek, Balap Karung, Kelereng, Ketapel, Lompat Karet, Bola Bekel, dan lain-lain.

Namun yang terjadi di lapangan ditemui banyak anak yang tak mengenal permainan tradisional dan hal ini merupakan suatu masalah yang harus dipecahkan, tentu kita harus memiliki strategi dalam menyelesaikn permasalahan tersebut.

Baca Juga: Juli 2025, Presiden Prabowo Bakal Buka 35 Sekolah Berasrama untuk Anak Keluarga Tak Mampu

Sebagai seorang pendidik yang memiliki peran penting dalam proses pembelajaran harus sigap dalam menangani masalah tersebut. Upaya yang dapat dilakukan adalah dengan memperkenalkan kembali permainan tradisional kepada anak-anak dengan cara mensosialisasikannya dan melakukan praktik langsung.

Dalam hal ini siswa kelas 5 melakukan kegiatan PETRAS (permainan tradisional serentak) dimana semua siswa bermain permainan tradisional.

Baca Juga: Momen Prabowo Kompak Nyanyi “Hymne Taruna” di Acara Halal Bihalal bersama Purnawirawan TNI-Polri

Adapun permainan tradisional yang dimainkan adalah Congklak, Bola bekel, balap karung, ketapel, Gundu koprok, demprak, dan lompat tali.

Seluruh siswa sangat antusias saat bermain permainan tradisional, tak hanya bermain, Lailatus Sifa, S.Pd selaku wali kelas 5 turut memberikan penjelasan mengenai makna dari setiap permainan tradisional juga menjelaskan nilai-nilai sosial yang terkandung dari kegiatan permainan tradisional.

Dengan adanya kegiatan PETRAS ini dapat menularkan kepada siswa lain untuk tertarik dan tergerak melakukan permainan tradisional sehingga permainan tradisional ini tidak tergerus dan punah akibat pergeseran teknologi yang kian canggih, kegiatan ini juga menyampaikan pesan bahwa permainan tradisional tidak kalah seru dari permaian tekhnologi seperti Mobile Legend atau Free Fire. √

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Budhie

Tags

Rekomendasi

Terkini

Jeritan Korban Malapetaka Banjir Aceh

Jumat, 5 Desember 2025 | 10:29 WIB
X