SATUARAH.CO - Pelantikan dan pengambilan sumpah apoteker Angkatan XLIX/49 Universitas 17 Agustus 1945 (UTA 45 Jakarta) digelar di Klub Kelapa Gading, Jakarta Utara, Kamis (31/10). Menurut Dekan Fakultas Farmasi UTA 45 Jakarta, Diana Laila, sudah ribuan apoteker perguruan tinggi itu yang telah dilantik dan disumpah hingga kini.
"Telah disumpahnya apoteker angkatan XLIX, maka lulusan apoteker UTA 45 Jakarta sudah sebanyak 4.216," kata Diana.
Ia pun berharap, setelah ini para apoteker tetap terus belajar. Diana ingin agar mereka selalu memperbarui keilmuan para apoteker. "Karena dengan update ilmu-ilmu terbaru itu kalian akan menemukan riset-riset terbaru, dimana kalian nanti bisa mengaplikasikannya ketika bekerja di rumah sakit ataupun di pelayanan," ujarnya.
Ia juga berharap para apoteker yang dilantik dan disumpah memiliki kepercayaan diri tinggi, sikap empati dan memiliki integritas di manapun nantinya bekerja.
Baca Juga: Kapolri Terima Audiensi Kelompok Buruh, Ini Katanya
"Sesuai janji atau sumpah yang kalian lafalkan tadi, sekalipun diancam, kalian akan mengatakan yang benar itu benar, yang salah itu salah. Karena yang membuat kita kaya itu integritas, bukan kekayaan," jelas dia.
Sementara itu, Ketua Dewan Pembina Yayasan Perguruan Tinggi 17 Agustus 1945 Rudyono Darsono, menilai apoteker adalah profesi yang setara dengan dokter. "Jadi kalau dokter itu sekolah S1 dokter, terus ambil koasnya untuk praktik sebagai seorang dokter. Kalian S1 farmasi ambil apotekernya. Jadi kalian bukan bawahan dokter," ungkap Rudyono.
"Dokter itu menganalisa penyakit, kalian yang menentukan obatnya," imbuh Rudyono.
Atas itu, ia meminta kepada perguruan tinggi untuk terus mengembangkan keilmuan farmasi. Salah satu caranya dengan menghadirkan komputer-komputer baru, guna mendukung digitalisasi saat praktik. Hal ini dilakukan, juga sebagai upaya memajukan dunia farmasi Indonesia.
Baca Juga: Di Awal November 2024, Bey Machmudin Lantik Pj Bupati Ciamis dan Kuningan
"Ketika negara lain sudah maju dengan riset mereka melalui digitalisasi untuk analisa penyakit dan pemuktahiran obat, kita jangan mau terus tertinggal dan hanya sebagai konsumen, Jenis kimia apa pun bisa kita dapatkan untuk kita racik secara digital dan hasil lebih akurat, apa fungsi dari racikan tersebut," kata Rudy.
"Kita tidak boleh tertinggal lagi dari negara tetangga kita. Terutama Malaysia, yang dulu belajar dari kita," imbuhnya.
Rektor UTA 45 Jakarta, Rajes Khana menambahkan, dirinya meminta agar para apoteker yang telah dilantik dan disumpah, agar tak mengkhianati profesi.
"Jaga itu dengan baik-baik. Pegang itu dengan baik-baik. Laksanakan itu dengan penuh tanggung jawab. Kalau kamu sendiri sudah berkhianat terhadap profesimu, terus siapa yang kami akan harapkan," ujar Rajes.