SATUARAH.CO - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat (Jabar) berkomitmen mewujudkan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) yang transparan dan bebas kecurangan.
Pj Gubernur Jabar Bey Machmudin mengatakan, siap membatalkan kelulusan bila memang ada calon peserta didik yang melakukan kecurangan atau data yang tidak wajar.
"Walau sudah diumumkan (PPDB) saya minta jika ada yang melanggar aturan maka kelulusannya dianulir (tidak sah)," kata Bey saat ditemui, Jumat (21/6/24).
Baca Juga: Juni 2024, Tingkat Kepercayaan Masyarakat Terhadap Polri Terus Meningkat Hingga 73,1 Persen
Bey Machmudin memerintahkan Dinas Pendidikan segera menindaklanjuti bila ditemukan kecurangan atau data tidak wajar. Hal itu buntut dari kekhawatiran masyarakat terkait manipulasi data dalam proses seleksi PPDB.
"Ada salah satu sekolah di suatu tempat yang diulang sidang plenonya, akan diteliti ulang memastikan data domisili tepat," ungkap Bey Machmudin.
Baca Juga: Kemendagri: Pentingnya Integrasi Kebijakan Ketangguhan Banjir Daerah
Adanya permintaan dari masyarakat dan lembaga indenpenden terkait permintaan audit, Bey mengungkapkan, meyakini pada peran lembaga yang sudah ada ikut terjun dalam proses seleksi PPDB, seperti Ombudsman, BPKP dan Inspektorat
"Selama ada bukti, kenapa tidak ? Ombudsman juga ikut mengawasi, karena jika kami diaudit, akan seperti apa auditnya," kata Bey Machmudin.
Baca Juga: Beri Ucapan Selamat Ulang Tahun ke 63, Prabowo Subianto Hampiri Presiden Jokowi ke Bandara Halim
"Kami sudah ada aturannya seperti apa, di internal juga ada BPKP dan Inspektur, jadi percayalah kami akan memberikan yang terbaik," lanjutnya.
Bey Machmudin menjelaskan pengumuman yang baru dibuka pada malam hari dikarenakan panitia PPDB terus melakukan verifikasi di lapangan untuk memastikan calon peserta jujur dalam memberikan data.
"Karena itu semua dicek, kenapa pengumuman sampai malam? Karena terus verifikasi dilakukan. Itu karena dinamika di lapangan dari pada kita umumkan cepat, karena masih ada proses verifikasi," tandasnya. √