SATUARAH - Langkah humanis dilakukan Polres Pelabuhan Tanjung Priok dalam merangkul warga Papua yang bekerja di wilayah Pelabuhan Tanjung Priok. Hal itu sebagai upaya dalam mempererat tali persaudaraan dan rasa persatuan serta kesatuan dalam bingkai kebhinekaan.
"Kita semua mengetahui bagaimana gejolak yang saat ini terjadi di Papua. Papua adalah Indonesia, NKRI harga mati. Kita adalah satu dalam bingkai kebhinekaan, jangan sampai kita terpecah belah oleh gerakan-gerakan separatis yang mengatasnamakan rakyat Papua, namun memilki kepentingan-kepentingan tertentu," kata Kapolres Pelabuhan Tanjung Priok Putu Khoris Aryana, Selasa (25/5).
Putu mengungkapkan, jajaran Polres Pelabuhan Tanjung Priok sendiri sudah melakukan gerakan peduli Papua sejak 10 Mei 2021 terhadap empat orang pekerja di wilayah hukum Polres Pelabuhan Tanjung Priok yang berasal dari Papua. Dalam kegiatan ini, juga terdapat program orang tua asuh warga Papua Polres Pelabuhan Tanjung Priok, sehingga gerakan tidak bersifat temporer namun berkelanjutan dan berkesinambungan.
"Gerakan yang diinisiasi Polres ini juga mendapatkan dukungan dari stakeholder di wilayah hukum Polres Pelabuhan Tanjung Priok. Kesatuan dalam Kebhinekaan, harus menjadi gerakan yang masif, sehingga tidak ada celah untuk memecah belah sesama anak bangsa," ujarnya.