Perjalanan kemudian dilanjutkan ke gudang logistik. Di sana, seorang Bhayangkari mendatangi Komjen Dedi sambil menangis karena asrama polisi tempatnya tinggal rusak parah, sementara ia tidak memiliki keluarga di Aceh Tamiang.
Komjen Dedi menenangkannya dan memastikan bantuan untuk anggota Polri serta keluarganya akan segera datang.
Usai rangkaian pengecekan, Wakapolri kembali menuju titik heli Polri dan bertolak ke Kualanamu untuk melanjutkan peninjauan ke wilayah terdampak banjir dan longsor di Sumatera Barat.
Dalam kesempatan itu, Wakapolri Komjen Dedi menyampaikan sejumlah langkah konkret yang akan segera dilakukan Polri untuk membantu pemulihan Aceh Tamiang.
“Kalau untuk logistik, setiap hari tetap akan dikirim. Besok kami akan mengirim 16 ton logistik untuk kebutuhan masyarakat di Aceh Tangguh,” ujarnya.
Ia menegaskan bahwa koordinasi distribusi bantuan akan melibatkan pemerintah daerah.
“Pak Bupati nanti sebagai leading sector terdepan dalam penyaluran distribusi. Pak Bupati juga tadi meminta tambahan alat transportasi berupa truk. Insya Allah, akan saya komunikasikan dengan Kapolda Sumut. Kapolda Sumut memiliki beberapa truk yang bisa kita dorong ke Aceh Tangguh,” tegas Dedi.
Baca Juga: Polda Metro Jaya Jelaskan Alasan Parkir Berbayar: Ajak Publik Tetap Tertib dan Nyaman
Bantuan nanti akan difokuskan kepada wilayah-wilayah yang masih terisolasi.
“Nantinya, dari gudang logistik milik Pak Bupati, bantuan tersebut akan didistribusikan kepada masyarakat, khususnya masyarakat Tugiran yang saat ini masih sangat sulit dan terisolir,” tambahnya.
Terkait peralatan khusus yang akan dikirim, Komjen Dedi menyampaikan dua alat utama yang sangat dibutuhkan.
“Alat khusus yang akan dikirim ada dua. Pertama water treatment. Kedua adalah water jet. Untuk water treatment, kita akan mengelola sumber-sumber air yang ada, kemudian diolah sehingga bisa langsung disalurkan kepada masyarakat. Sedangkan water jet, itu menggunakan metode dari udara untuk menghasilkan air yang siap digunakan,” ungkap Komjen Dedi. √