SATUARAH.CO - Paguyuban Suporter Timnas Indonesia (PSTI) menyesalkan dan mengecam terjadinya pelemparan terhadap bus yang ditumpangi para pemain Timnas Thailand saat datang ke stadion Gelora Bung Karno.
Ketua Umum PSTI, Ignatius Indro menilai hal tersebut menunjukan ketidakdewasaan para suporter kita terutama dalam menghadapi rivalitas.
Baca Juga: Di Penghujung 2022, PT IPC TPK Catat Kinerja Positif Melalui Peningkatan Kinerja Operasional
"Pertama-tama kami mohon maaf kepada Timnas Thailand dan masyarakat sepak bola Thailand atas kejadian ini dan kami mengecam kejadian yang dilakukan oleh oknum-oknum suporter yang menunjukan tindakan yang jauh dari tindakan sportifitas," kata Ignatius Indro, Jumat (30/12), saat keterangan Pers.
Ignatius Indro menambahkan, kejadian itu menunjukan masih kurangnya edukasi terhadap suporter hingga ke akar rumput dan proses transformasi sepak bola Indonesia yang belum berjalan.
Baca Juga: Jadi Relawan, Mahasiswa Universitas Paramadina Beri Dukungan Psikososial Penyintas Gempa Cianjur
"Biasanya suporter timnas Indonesia adalah suporter yang tertib, tapi hari ini berperilaku memalukan. Ini menunjukan transformasi sepak bola Indonesia belum berjalan terutama bagaimana melakukan edukasi suporter hingga ke akar rumput. Padahal kita telah memiliki Undang-undang keolahragaan yang didalamnya juga mengatur tentang suporter. Untuk itu saya mendesak Menpora untuk segera membuat aturan turunan hingga bisa memaksa seluruh stake holder melakukan edukasi," ujarnya.
Indro menjelaskan, jika transformasi sepak bola tidak segera dilakukan hal-hal seperti ini akan terulang saat pelaksanaan even besar seperti Piala Dunia U20 Juni mendatang.
"Ini sudah demikian mendesak, setelah Tragedi Kanjuruhan, ada lagi insiden memalukan seperti ini. Jangan sampai ini terjadi saat nanti jika Indonesia masuk semifinal atau final atau bahkan saat even yang lebih besar lagi Piala Dunia U20. Kalau itu terjadi tentu akan mencoreng muka Indonesia. Suporter harus satu pemikiran, bahwa ada hal yang lebih besar dari sepak bola yakni kemanusiaan, sehingga tidak ada lagi kekerasan dalam sepak bola," ungkap Indro. √
Artikel Terkait
Di Istana Negara, Presiden Jokowi Lantik Laksamana TNI Muhammad Ali Sebagai KSAL
Berkeliling Pantau Pembangunan Infrastruktur di Kecamatan Bantargebang, Ini Menurut Tri Adhianto
Catatan Akhir Tahun 2022, LKBH Hipakad 63 Menuju 2023 Lebih Baik
Resmikan Bendungan Sila, Presiden Jokowi dan Ibu Iriana Tiba di Kab Sumbawa
Datangi Pasar Utan Kab Sumbawa, Presiden Jokowi dan Ibu Iriana Disambut Hangat Pedagang dan Warga
Pengendara Sepeda Motor Harap Hati Hati Jika Melintas di Jalan Kedung Pengawas Babelan, Ini Kata Warga