olahraga

Jangan Pilih Calon Bermasalah di Kongres PSSI

Kamis, 16 Februari 2023 | 06:48 WIB
Diskusi Reformasi PSSI

SATUARAH.CO - Kongres PSSI yang akan memilih kepengurusan baru sebentar lagi akan berlangsung, ada harapan baru untuk sepak bola tanah air agar bisa menjadi lebih baik. Namun jika para voters salah memilih Ketua dan kepengurusan di PSSI, maka akan sulit berharap terjadinya reformasi di tubuh PSSI.

Hal ini terungkap dalam diskusi yang diadakan di kantor Barikade'98 dengan tema "Reformasi PSSI, Menyelamatkan Jati Diri Sepak Bola Indonesia," Rabu (15/2/23), di Jakarta.

Direktur Oaka Football Group yang juga mantan Deputy Sekjen PSSI Fanny Riawan menilai, masalah sepak bola Indonesia begitu kompleks sehingga membutuhkan figur yang kuat untuk memimpin induk organisasi sepak bola tersebut.

Baca Juga: Richard Eliezer Divonis 1,5 Tahun Penjara, Ketum GMKI: Sepuluh Jari di Dahi untuk Majelis Hakim PN Jaksel

"Figur haruslah sosok figur yang kuat dan diakui oleh dunia. Pengakuan dunia itu salah satunya berhasil menghindari sanksi FIFA terkait Tragedi Kanjuruhan. Selain itu mampu bekerja sama dengan seluruh stake holder sepak bola termasuk pemerintah," kata Fanny.

Fanny Riawan menambahkan, banyak hal yang perlu diperbaiki oleh kepengurusan PSSI yang baru, di antaranya perbaikan kompetisi, keorganisasian dalam PSSI hingga permasalahan suporter.

Baca Juga: Ini Tanggapan Kejagung Atas Vonis Terdakwa Richard Eliezer Pudihang Lumiu

"Banyak sekali yang harus diperbaiki dalam sepak bola Indonesia, perbaikan kompetisi mulai dari permasalahan wasit, hingga peningkatan nilai liga termasuk menjalankan liga usia muda harus dilakukan secara profesional. Standarisasi asprov, askot dan askab juga harus dilakukan karena ini tidak terjadi selama ini, juga masalah suporter, harus ada divisi HAM untuk melindungi suporter sehingga jangan sampai terulang kasus Kanjuruhan," tambah Fanny Riawan.

Sementara itu, Ketua Umum Paguyuban Suporter Timnas Indonesia Ignatius Indro menekankan agar kepengurusan yang baru tidak lagi menjadikan suporter hanya menjadi obyek semata dan mampu membuat PSSI menjadi organisasi yang menjadi ujung tombak penuntasan Tragedi Kanjuruhan.

Baca Juga: Meski Berstatus Saksi, Koordinator JAKI: Menkominfo Lebih Baik Mundur Atau Direshuffle

"Selama ini suporter hanya dijadikan obyek yang diambil keuntungan penjualan tiket atau merchandise semata tanpa ada jaminan keamanan dan kenyamanan dalam menyaksikan pertandingan, juga ketua PSSI yang baru harus bisa mendesak dibuatnya aturan turunan dari Undang-undang keolahragaan agar bisa memaksa seluruh stake holder melakukan edukasi suporter hingga ke akar rumput. Serta tetap mengutamakan pengusutan tuntas tragedi Kanjuruhan agar tidak terjadi lagi," tandas Indro.

Indro berharap agar para pemilik suara dalam PSSI benar-benar memilih dengan hati untuk kepentingan sepak bola Indonesia bukan hanya karena iming-iming uang semata dan memilih orang yang memiliki kredibilitas yang baik.

"Saya berharap voters bijak untuk memilih bukan karena janji-janji uang semata, tapi orang yang mampu bekerja untuk sepak bola. Jangan juga memilih orang yang pernah bermasalah menjadi penyebar hoax misalnya. Karena orang-orang seperti ini tentu bisa melakukan apa saja untuk kepentingan pribadi semata," tutup Indro. √

Tags

Terkini

Tajimalela FA U-14 Raih Juara Singa Cup 2025 Singapura

Minggu, 9 November 2025 | 12:45 WIB

Kepala BMKG Resmi Buka Rakornas Tahun 2025

Senin, 15 September 2025 | 09:08 WIB