SATU ARAH - Miris !! dari banyaknya organisasi pemerintah mulai dari Pemerintah Desa, Pemerintah Kecamatan hingga dinas maupun badan Pemerintah lainnya yang bergerak di kegiatan sosial, hingga saat ini hanya Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bekasi yang punya hati dan peduli terhadap rumah warga yang ambruk di Kampung Rawakeladi, Desa Sukamurni, Kecamatan Sukakarya. Padahal ambrukya rumah warga itu diketahui sudah beberapa bulan yang lalu.

Pemilik rumah ambruk Ibu Nawin (45) mengatakan, bantuan yang diterimanya dari BPBD yang mengurusi bencana itu mulai dari sembilan bahan pokok (sembako) dan alat lainnya untuk berteduh.

"Alhamdulilah dapat bantuan dari BPBD, mulai dari Kasur busa, beras, terpal, odol, sabun mandi dan selimut," ujar Nawin kepada satuarah.co, Rabu (26/8/2020).

Ditambahkan Nawin, dengan bantuan dari BPBD itu dirinya dan keluarga segera membuat tenda dari terpal untuk berteduh, meskipun dengan alat seadanya.

"Terpalnya kami manfaatkan untuk tenda agar bisa berteduh," ungkapnya.

Menurutnya, saat ini dirinya hanya bisa pasrah. Karena, kata Nawin, segala upaya sudah dilakukan untuk mendapatkan bantuan dari pihak Pemerintah atau donatur relawan lainnya untuk mendirikan rumahnya kembali, namun hasilnya tetap nihil.

"Mau gimana lagi, hanya bisa pasrah. Mengusulkan sudah bosen, selalu tidak ditanggapi," ungkapya.

Saat ini dirinya hanya berharap adanya keadilan dari pemerintah. Semoga Bapak Presiden Jokowi tahu, karena jika berharap dari Pemerintah Desa atau Kabupaten Bekasi sudah tidak bisa diharapkan lagi.

"Mudah-mudahan Bapak Presiden Jokowi agar bisa memperhatikan rakyatnya yang sedang kesusahan," harapnya.

Sebelumnya, pernyataan dari salah satu pegawai Desa Sukamurni, Kecamatan Sukakarya, tidak bisa memberikan bantuan dalam bentuk apapun kepada warga yang rumahnya ambruk tersebut.

Dia beralasan terbentur adanya aturan tidak bolehnya memberi bantuan rumah warga yang berdiri di bantaran kali atau tanah milik Negara.

"Kalau rumah warga yang berdiri di tanah Negara, tidak bisa kita bantu nanti takut jadi masalah," singkatnya.

Editor: Budhie Uban