Terlebih, Jakarta merupakan Ibu Kota Negara, yang menjadi sorotan bukan hanya masyarakat secara nasional, tapi juga internasional.
Adapun salah satu peristiwa banjir kemarin yang ia sesalkan adalah yang terjadi di jalan utama Jakarta, Jalan Sudirman.
"Kesenjangan yang ada di DKI ini sangat tinggi, dari gang masuk gang. Sehingga pada akhirnya Jakarta menjadi Ibu Kota yang dipandang oleh dunia yang indah. Tidak dengan penuh lautan kebanjiran. Jalan Sudirman kebanjiran itu sangat aneh menurut saya," tandasnya.
Jika nanti diajak diskusi dengan Pemprov, Hasnaeni berjanji akan memaparkan solusinya dalam mengatasi banjir. Bahkan Ia menjamin caranya itu akan berhasil, dalam kurun waktu dua tahun.
"Ini persoalan yang sangat simple bisa kita selesaikan, caranya bagaimana? Kita duduk bareng, undang Hasnaeni 'Wanita Emas' kita bikinkan presentasinya dan kita akan mengeksekusi ketika saya diberikan kesempatan oleh beliau (Wagub/Gubernur DKI)," paparnya.
Hasnaeni berani bertaruh solusinya terhadap perkara banjir Ibu Kota bisa sukses. Jika tidak, ia siap diberi sanksi.
"Dalam waktu berapa lama selesai? Saya kasih waktu 24 bulan selesai banjir itu, kalau tidak saya berani potong jari saya 10 di depan kalian," tegasnya.
"Tidak perlu membebaskan lahan, ada metode tanpa perlu membebaskan lahan, caranya bagaimana? Tanya sama saya. Saya memang bukan ahli di bidang banjir, tapi ekonomi, tapi kita bisa duduk bareng, diskusi bareng bagaimana persoalannya. Bukan hanya retorika, tapi action dan pengerjaan," lanjut Hasnaeni.