SATU ARAH – Warga Desa Burangkeng, Kecamatan Setu, Kabupaten Bekasi, mengancam akan mengadu ke Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil.
Pasalnya, pengaduan warga soal penyempitan gorong-gorong jembatan Mutiara Columbus ke Penjabat Bupati Bekasi, Dani Ramdan hingga kini belum mendapat tanggapan.
Diketahui, gorong-gorong jembatan Mutiara Columbus yang berlokasi di Kota Bekasi itu, merupakan salah satu penyebab banjir. Pemerintah Desa Burangkeng berencana bersurat ke Pemerintah Provinsi Jawa Barat jika tidak di respon Penjabat Bupati.
"Saya selaku kepala desa bakal bersurat ke Gubernur Ridwan Kamil, untuk mengundang bupati dan wali kota, agar banjir berturut-turut di Desa Burangkeng dan Cijengkol dapat teratasi,” kata Kepala Desa Burangkeng, Nemin kepada awak media, Senin (13/9/2021).
Nemin mengungkapkan, pihaknya dua bulan lalu pernah bersurat ke DPRD dan Pemerintah Kabupaten Bekasi. Namun, hingga saat ini belum ada tanggapan, sehingga membuat warga geram.
“Saya bersurat pada 9 Agustus 2021, hingga kini belum ada hasilnya, belum ada tindak lanjut. Air ini kan tidak mengenal otonom,” ucap mantan anggota DPRD Kabupaten Bekasi ini.
Nemin mengaku warga sudah kesal dan mau membongkar paksa jembatan tersebut, namun ia masih menahan untuk menghindari hal yang tidak diinginkan.
"Masyarakat sudah pada tanda tangan, kalau dibongkar sendiri itu bisa jadi perusakan. Itu kan dibangun Columbus. Tapi kalau ada tekanan pemerintah dan masyarakat, Columbus harus membongkar,” katanya.
Nemin berharap, Penjabat Bupati segera berkoordinasi dengan Wali Kota Bekasi, untuk dapat membongkar jembatan Mutiara Columbus.
"Harus ada komunikasi dengan Kota Bekasi. Wilayah perumahan di Kota Bekasi, tetapi dampak banjir di Kabupaten Bekasi, Desa Burangkeng dan Cijengkol. Jika tidak ada komunikasi sampai kapan pun tidak ada solusi penanganan banjir,” pungkasnya.